Kegiatan River Clean Up di Kali Pesanggrahan: Oetama Cup 2022 Kampanyekan Semangat Peduli Lingkungan
Oetama Cup menggelar kegiatan River Clean Up pada Sabtu (17/9/22) pagi hingga siang di Kali Pesanggrahan, Depok, Jawa Barat.
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Turnamen olahraga karyawan terbesar Kompas Gramedia, Oetama Cup 2022, resmi dibuka pada Senin (12/9/22).
Tidak melulu soal pertandingan olahraga, Oetama Cup 2022 juga dimeriahkan dengan kegiatan olahraga eksibisi yang tidak dilombakan.
Salah satunya yaitu River Clean Up Oetama Cup yang dilaksanakan pada Sabtu (17/9/22) pagi hingga siang di Kali Pesanggrahan, Depok, Jawa Barat.
River Clean Up Oetama Cup 2022 digagas oleh KG Adventure—komunitas karyawan KG pencinta alam—berkolaborasi dengan National Geographic Indonesia melalui #SayaPilihBumi dan #SayaPejalanBijak, mengajak karyawan Kompas Gramedia secara khusus maupun masyarakat pada umumnya untuk melakukan gerakan perubahan perilaku guna menjaga lingkungan untuk bumi yang lebih baik.
Kegiatan ini juga melibatkan Komunitas De Kap Pesanggrahan yang kerap berkegiatan susur sungai di bantaran Kali Pesanggrahan.
GM Communication Management & Bentara Budaya Kompas Gramedia Ilham Khoiri menyatakan, "River clean up diharapkan tidak hanya berhenti jadi program insidental pada momen Oetama Cup saja, tapi bisa menjadi gerakan yang berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak komunitas. Terima kasih untuk semua pihak yang telah turun tangan untuk bersih-bersih sungai."
Baca juga: Turnamen Olahraga Oetama Cup 2022, Ajang Healing Karyawan Kompas Gramedia
Kegiatan susur sungai ini menempuh jarak 3 kilometer, dengan titik mula di Studio Hanafi, Meruyung dan titik akhir Jalan Bandung, Cinere.
Tidak hanya mencoba mengurai aliran air sungai yang tersumbat akibat sampah, tetapi juga membersihkan daerah bantaran sungai dari sampah plastik.
Ketua KG Adventure Bonifasius July dari Gramedia Printing, atau akrab disapa Boni, menyebutkan bahwa kegiatan River Clean Up ini dipilih untuk mengingatkan peserta akan pentingnya sungai.
"Seperti yang diketahui dari sejarah mana pun awal peradaban bermula dari sekitaran sungai, yang artinya peran sungai sangat vital dalam kehidupan. Sungguh ironis apabila melihat kondisi sekarang di mana sungai jadi tempat pembuangan sampah akhir," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Business Manager National Geographic Indonesia Diky Wahyudi Lubis menyatakan bahwa bentuk kegiatan kolaborasi bersih-bersih sungai seperti ini sangat diharapkan, tidak hanya dalam bentuk seremonial saja, akan tetapi bisa jadi gerakan kepedulian yang masif bagi siapa saja untuk menjaga sungai sebagai bagian dari halaman depan rumah kita mulai dari sekarang.
"Jika kita ingin menjadikan sungai atau laut Indonesia menjadi halaman depan rumah kita, tentunya kita semua tidak mau jika halaman rumah kita sendiri kotor dan bau kan," ujar Diky.
"Ini juga yang menjadi komitmen utama dari National Geographic Indonesia melalui gerakan #SayaPilihBumi dan #SayaPejalanBijak, bagaimana kita semua punya peranannya masing-masing untuk ikut terlibat menjaga lingkungan dari hal paling sederhana dan mudah, salah satunya bagaimana kita bisa menjaga sungai kita hari ini dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai peruntukannya."
"Ini adalah aksi nyata yang kami lakukan bersama rekan-rekan karyawan Kompas Gramedia untuk menghormati, menghargai dan menjaga kebersihan sungai sebagai bentuk kolaborasi kebaikan demi lingkungan," tambah Diky.