Mendagri Ingin Banyak Orang Indonesia yang Keluar Negeri, Ini Alasannya
Tito berpesan agar masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Minang khususnya mampu memperkuat dan membangun diaspora di tingkat internasional.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap banyak orang Indonesia yang pergi keluar negeri untuk membangun Indonesia dari luar.
Hal ini ia sampaikan saat saat menghadiri pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang) periode 2022-2027, Minggu (18/9/2022).
Eks Kapolri itu berpesan agar masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Minang khususnya mampu memperkuat dan membangun diaspora di tingkat internasional.
Baca juga: Erick Thohir Apresiasi Kontribusi para Diaspora di Belanda
“Kita harusnya juga membangun itu, membangun diaspora, orang-orang Indonesia harus banyak juga di luar negeri dan membangun jaringan tersendiri untuk membangun Indonesia dari luar, membantu Indonesia dari luar,” kata Mendagri dalam keterangannya dari Jakarta, Minggu (18/9/2022).
Mendagri mengungkapkan, kesempatan untuk berdiaspora semakin terbuka seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI).
Selain itu, perkembangan sistem komunikasi yang semakin bagus menjadikan banyak negara saling terhubung.
Kondisi ini mempengaruhi semua urusan secara global, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan, dan lainnya.
“Kita jangan hanya mohon maaf ada berkutat di dalam tingkat lokal saja, tingkat nasional, tapi dalam bahasa saya, kita bertindak lokal, berpikir secara nasional, berwawasan internasional, karena apa yang terjadi di negara lain, apa yang terjadi di daerah lain berpengaruh kepada daerah lain atau negara lain juga,” ungkapnya.
Baca juga: Mendagri Izinkan Pj Kepala Daerah Mutasi Pegawai, Anggota DPR: Berbahaya!
Dengan kondisi yang demikian, Mendagri berharap Gebu Minang menjadi contoh dalam membangun gerakan diaspora tersebut.
Orang Minang yang merantau tidak harus selalu pulang lagi ke Sumatera Barat untuk membangun daerahnya, tapi juga bisa membangun jaringan (network) dengan daerah dan negara lain.
“Network ekonomi, network-network yang lain, keuangan, perdagangan, itu interconnected. Justru kalau tidak ada orang di tempat lain, hanya berkutat di tempat sendiri, nanti kita seperti katak dalam tempurung,” ujarnya.
Menurut Mendagri, hal ini didukung dengan kekuatan Indonesia sebagai negara nomor empat terbesar di dunia dari jumlah penduduk.
Indonesia memiliki kekuatan diaspora yang tidak kalah dengan negara berpenduduk besar lain seperti Tiongkok, India, dan Amerika.
“Kalau kita lihat Tiongkok ya, dia punya diaspora di mana-mana. Ada China Town ada di mana-mana, dan mereka membangun jaringan ekonomi, jaringan perdagangan antar mereka yang kuat. Kemudian kita lihat India, India juga memiliki diaspora di mana-mana, jadi pekerja skill di bidang IT di Amerika. Kemudian di bidang kedokteran, perawat, banyak sekali,” tandas Mendagri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.