Bandingkan Era SBY dan Jokowi, AHY Frustasi Gagal Bangun Elektabilitasnya
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melayangkan manuver keras dengan membanggakan pembangunan infrastruktur era Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Padahal, para kader Partai Demokrat ini tidak menyadari ada beban besar masa Pemerintahan SBY yang tidak selesai dibangun, yakni Wisma Atlet Hambalang.
“Ini sengaja ada manipulasi data kalau saya melihat, ada manipulasi untuk kepentingan. AHY harus menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia, karena kegagalan Pak SBY yang tidak menuntaskan kerjanya membangun Hambalang, justru itu lebih dihormati oleh masyarakat Indonesia dibandingkan mengklaim kerja-kerja Pak Jokowi menjadi kerja-kerja keberhasilannya Pak SBY,” ucapnya.
Menurut Fernando, selama Pemerintahan Jokowi tidak pernah mengklaim hasil kerja SBY sebagaimana dilakukan oleh AHY. Harusnya, kata Fernando setiap tokoh bangsa, tokoh-tokoh politik atau elit-elit politik bagaimana memberikan pendidikan politik yang dengan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat, bukan saling mengklaim kerja-kerjanya.
“Sebaiknya mas AHY berjuang supaya bagaimana bisa mendapat perhatian dari partai politik, dan berhasil diusung menjadi Capres 2024 dan melakukan kerja kerja agar bisa meneruskan apa yang digagas oleh Pak SBY, bukan cara mengklaim apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi. Saya melihat ini sangat membodohi masyarakat dengan tindakan-tindakan seperti itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Fernando, jika AHY membandingkan SBY dan Jokowi berarti dirinya ingin melihat kelemahan kepemimpinan orang lain dan menonjolkan dirinya.
Hal seperti ini menjadi catatan buruk, bahwa dirinya tidak layak menjadi pemimpin.
“Karena bagaimanapun juga nanti ketika berhasil menjadi pemimpin, maka yang dilihat itu kegagalan pemerintah sebelumnya bukan bagaimana melanjutkan apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum tuntas dilanjutkan,” pungkasnya.