Dewan Kolonel: Kuda-kuda Puan Maharani Menuju Capres 2024, Siap Bersaing dengan Ganjar
Puan Maharani kini bak putri raja yang memiliki kuda-kuda beserta prajurit hingga jenderal yang menyertainya.
Editor: Erik S
Salah satunya membentuk posko yang akan digunakan sebagai tempat rapat dan berdiskusi para anggota Dewan Kolonel.
Namun, Johan Budi tak menginformasikan di mana letak posko yang dimaksud.
"Ada (posko), aku belum pernah ke sana, tapi sudah ada. Saya belum pernah ke situ, belum dipakai rapat juga. Ada sebulan yang lalu," tuturnya.
Mewangikan Puan
Sementara itu, sebelumnya Trimedya mengungkapkan tujuan dibentuknya Dewan Kolonel.
Ia mengutip pernyataan Bambang Pacul, di mana Dewan Kolonel layaknya sekelompok bertugas menaikkan citra Puan menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Mereka yang menjadi anggota kelompok dinilai perlu menjalankan tugas meningkatkan citra Puan Maharani, bahkan hingga ke daerah pemilihan (dapil).
Baca juga: Sebut Ganjar Memang Tak Diundang Acara PDIP Jateng yang Dihadiri Puan, Bambang Pacul Ungkap Alasan
"Semua dimulai dari Komisi I sampai XI. Apa yang bisa kita lakukan, setiap komisi kita lakukan di dapil juga," kata Trimedya.
"Kalau bahasanya Pacul (Bambang Wuryanto) kan bagaimana mewangikan Mbak Puan di dapil kita masing-masing," lanjutnya.
Anggota Komisi III DPR itu juga buka-bukaan soal tugasnya sebagai Koordinator Dewan Kolonel.
Trimedya mengatakan, tugas sebagai koordinator adalah berkaitan dengan hasil survei elektabilitas ataupun popularitas Puan Maharani.
"Saya hanya membuat bagaimana survei Mbak Puan naik terus," ujar Trimedya.
Tetap tunggu Megawati
Kendati demikian, Johan Budi menegaskan bahwa Dewan Kolonel tetap menghormati keputusan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri soal pengusungan capres dan calon wakil presiden (cawapres) untuk 2024.