Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Markas Konsorsium 303 Diduga Fasilitasi Jet Pribadi Letaknya Hanya 200 Meter dari Mabes Polri

IPW terus menguliti soal jet pribadi yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi disebut milik mafia judi, diungkap juga markas konsorsium 303.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Markas Konsorsium 303 Diduga Fasilitasi Jet Pribadi Letaknya Hanya 200 Meter dari Mabes Polri
kolase Tribunnews.com/Tribun Manado/Flickr/Rob Hodgkins via Tribuntravel.com
kolase foto Brigjen Hendra Kurniawan, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dan ilustrasi jet pribadi. IPW terus menguliti soal jet pribadi yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi disebut milik mafia judi, diungkap juga markas konsorsium 303. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) terus mengkuliti soal jet pribadi.

Jet pribadi ini membawa Brigjen Hendra Kurniawan dan rombongan ke Jambi.

Brigjen Hendra Kurniawan diketahui mengunjungi keluarga Brigadir J di Sungai Bahar, Muaro Jambi pada 11 Juli 2022 atau beberapa jam setelah pemakaman Brigadir J.

Brigjen Hendra Kurniawan datang bersama sejumlah anggota Polri lainnya, termasuk yang dia bawa dari Jakarta, masuk ke rumah duka sekitar pukul 19.00 WIB.

Hasil temuan IPW, jet pribadi yang dinaiki oleh Brigjen Hendra Kurniawan dan rekan-rekannya itu diduga disediakan oleh mafia.

Kini IPW mengungkap lokasi markas konsorsium 303 yang ternyata letaknya tak jauh dari Mabes Polri.

Markas Konsorsium 303 Hanya 200 Meter dari Mabes Polri

Berita Rekomendasi

Hasil temuan IPW, jet pribadi yang dinaiki oleh Brigjen Hendra Kurniawan dan rekan-rekannya itu diduga disediakan oleh mafia.

Pada keterangan tertulis yang disampaikan Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso, jet pribadi tersebut dimiliki sosok yang berinisial RBT alias Bong.

"Private jet milik mafia berinisial RBT," kata Sugeng pada keteranganya, Senin (19/9/2022).

Dia menyebut, RBT alias Bong ini adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia atau disebut Konsorsium 303.

Sugeng menjelaskan, markas konsorsium 303 tersebut hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri.


"Mereka bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan. Hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," kata Sugeng.

Sementara terkait jet pribadi yang dipakai oleh Brigjen Hendra Kurniawan, menurut temuan IPW berjenis Raytheon Hawker 859 XP dengan nomor registrasi T7-JAB.

"Itu sering dipakai AH dan YS dalam penerbangan bisnis Jakarta-Bali," ujar Sugeng.

Selain RBT, dia juga menduga ada keterlibatan YS dalam konsorsium 303.

"YS muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta," ujarnya.

Baca juga: Diagram Konsorsium 303 yang Viral Diklaim IPW Bukan Hoaks, Nama-nama Polisi yang Muncul Kena PTDH

Dia juga menyebut, Neta S Pane saat menjabat Ketua IPW, pernah mendesak Satgas Merah Putih mengusut konsorsium demi menjaga marwah Polri.

IPW juga menduga, selain terlibat dalam kasus Ferdy Sambo, konsorsium 303 melibatkan RBT dan YS bakal memberi dukungan ke capres tertentu pada Pemilu mendatang.

Dukungan itu dilakukan untuk memuluskan jalan Ferdy Sambo menjadi Kapolri.

Desak Polri Usut Jet Pribadi

IPW mendesak Timsus yang telah dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengusut temuan ini.

IPW juga meminta Presiden Joko Widodo memberi atensi pada pemberantasan geng mafia tersebut.

"Saat Polri lakukan bersih-bersih di internal, aliran dana judi online yang masuk ke anggota-anggota Polri harus dibongkar secara terang benderang," kata Sugeng.

IPW juga berharap Timsus Polri membongkar peran Ferdy Sambo dalam dugaan penerimaan gratifikasi fasilitas penggunaan jet pribadi oleh Brigjen Hendra Kurniawan.

Terkuak! Jet Pribadi yang Dipakai Brigjen Hendra Kurniawan Berasal dari San Marino

Setelah IPW membongkar berbagai informasi soal jet pribadi itu.

Hal yang sama, Pengamat Penerbangan Alvin Lie juga bersuara soal jet pribadi.

Belakangan ini nama Brigjen Hendra Kurniawan (HK) jadi sorotan publik lantaran terlibat kasus tewasnya Brigadir J.

Diketahui Brigjen Hendra sempat menggunakan private jet saat mendatangi keluarga Brigadir J di Jambi

Diketahui Pesawat jet pribadi berkode T7-JAB yang dipakai Brigjen Hendra Kurniawan ke Jambi itu atas suruhan Irjen Ferdy Sambo pada 11 Juli 2022 lalu, ternyata berasal dari San Marino.

kolase foto Brigjen Hendra Kurniawan dan ilustrasi jet pribadi
kolase foto Brigjen Hendra Kurniawan dan ilustrasi jet pribadi (kolase Tribunnews.com/Tribun Manado/Flickr/Rob Hodgkins via Tribuntravel.com)

Biaya Sewa Jet Pribadi Miliaran

Dikutip TribunnewsBogor.com dari WartaKotaLive.com, Jet pribadi tersebut diketahui memiliki biaya sewa hingga miliaran rupiah, untuk paket penerbangan pulang pergi antara dua kota.

Menurut Pengamat Penerbangan Alvin Lie dari pergerakan dan karakteristiknya pesawat jet pribadi T7-JAB diduga disewakan.

"Pesawat jet tersebut sudah keliling Indonesia di berbagai kota. Ke Australia PP 1 kali. Ke Singapura PP berulang kali," kata Alvin Lie.

"Biaya sewanya, sekelas pesawat tersebut, misalnya Jakarta-Denpasar Pulang Pergi atau PP, sekitar Rp1,2 Miliar," kata Alvin Lie.

Jet Pribadi yang Dipakai Brigjen Kurniawan Masuk Indonesia September 2021, Kini Disinyalir di Eropa

Jet pribadi asal San Marino itu diketahui masuk ke Indonesia sejak September 2021 dan kini disinyalir sudah berada di Eropa.

Brigjen Hendra Kurniawan diketahui adalah anak buah Ferdy Sambo yang menjadi tersangka penghalangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir J, dengan cara mendatangi keluarga Brigadir J pada 11 Juli 2022 di Jambi dengan pesawat jet pribadi tersebut.

Pengamat Penerbangan Alvin Lie menjelaskan kode T7-JAB di badan pesawat memiliki arti.

"T7 adalah kode negara. Dengan kode negara T7 menunjukkan bahwa pesawat itu diregistrasi di negara San Marino. Ini menarik karena San Marino negara kecil dan tidak punya bandara," kata Alvin Lie dalam tayangan Kompas Petang di Kompas TV, Rabu (21/9/2022).

Menurut Alvin Lie setiap pesawat yang ke San Marino akan mendarat di kota terdekat di Italia diantaranya Rimini.

Untuk jet pribadi yang dipakai Hendra Kurniawan kata Alvin sepertinya adalah milik perusahaan tertentu.

"Dan kalau dari penelusuran saya, pesawat ini masuk Indonesia sejak September 2021 dan sudah meninggalkan Indonesia awal bulan September 2022 ini," kata Alvin Lie.

Alvin menjelaskan, jet pribadi yang dioperasikan di Indonesia itu, tapi menggunakan kode registrasi negara lain menunjukkan bahwa keberadaan pesawat itu di Indonesia hanya sementara.

"Menunjukkan keberadaan pesawat tersebut di Indonesia hanya sementara atau kemungkinan juga perusahaan tersebut disewa oleh perusahan charter di Indonesia hanya untuk 1 tahun, setelah itu selesai, dikembalikan lagi. Sehingga tidak perlu diregistrasi lagi," paparnya.

Pengamat penerbangan Alvin Lie.
Pengamat penerbangan Alvin Lie. (IST)

Menurut Alvin Lie dari pergerakan dan karakteristiknya pesawat jet pribadi T7-JAB diduga disewakan.

"Pesawat jet tersebut sudah keliling Indonesia di berbagai kota. Ke Australia PP 1 kali. Ke Singapura PP berulang kali," kata Alvin Lie.

"Biaya sewanya, sekelas pesawat tersebut, misalnya Jakarta-Denpasar Pulang Pergi atau PP, sekitar Rp1,2 Miliar," kata Alvin Lie.

Kaitan Jet Pribadi dengan Konsorsium 303

Alvin Lie mengatakan tidak dapat memastikan ada keterkaitan jet pribadi yang berasal dari San Marino itu dengan konsorsium 303 atau mafia judi.

Sekalipun San Marino diketahui memiliki banyak kasino judi.

"Jikapun ada, maka usahanya tetap berbeda atau sendiri-sendiri, dengan usaha sewa penerbangan pesawat jet ini," kata Alvin Lie.

Sementara Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengatakan tidak menutup kemungkinan pesawat jet dipakai mengangkut fisik uang hasil usaha judi ke luar negeri atau San Marino dan kemudian dimasukkan ke bank-bank di sana.

Sebab apabila dengan melalui transfer dari dalam negeri bisa terdeteksi oleh pihak berwenang.

"Seperti di film-film itu kan seperti itu, jadi bisa saja itu yang terjadi," ujarnya.

Menurut Boyamin dengan fantastisnya nilai sewa pesawat jet pribadi itu, bisa dianggap gratifikasi karena digunakan diluar tugas negara oleh Brigjen Hendra Kurniawan. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas