Situasi Terkini Jayapura Pasca Aksi Demo Bela Gubernur Papua Lukas Enembe
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyatakan, kondisi Papua saat ini aman dan kondusif pada Kamis (22/9/20220 siang.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Aksi demonstrasi menentang penetapan status tersangka kasus gratifikasi Gubernur Papua, Lukas Enembe, telah berakhir.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyatakan, kondisi Papua aman dan kondusif pada Kamis (22/9/20220) siang.
"Alhamdulillah untuk situasi di Papua cukup kondusif, khususnya di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura serta Kabupaten Serong."
"Sejak Rabu kemarin juga sudah kondusif, masyarakat melakukan aktivitas seperti sediakala."
"Semua sektor perekonomian, perbankan dan sekolah sudah kondusif," kata Kombes Ahmad, Kamis (22/9/2022) dalam program Apa Kabar Siang TvOneNews.
Ia juga mengatakan, aksi demonstrasi yang digelar di sejumlah titik di Jayapura berjalan kondusif pada Selasa (20/9/2022) kemarin.
Baca juga: Diperiksa Pekan Depan, KPK Minta Lukas Enembe Kooperatif, MAKI: Kalau Mangkir Lagi Ya Upaya Paksa
"Di mana hari selasa kemarin pendukung pak Lukas memaksakan orasi di taman Imbi, Alhamdulillah juga berjalan kondusif, karena pihak korlap (koordinator lapangan) sudah komunikasi dengan Kapolres," tuturnya.
Meski berakhir damai, aparat gabungan TNI dan Polri diketahui telah menangkap 14 orang peserta unjuk rasa.
Mereka ditangkap aparat karena membawa senjata tajam.
Aparat mengamankan barang bukti berupa kapak, busur panah, bom ikan (dopis), senjata tajam, ketapel, dan minuman beralkohol.
Saat ini, ke-14 orang tersebut telah ditahan di Rumah Tahanan Polresta Jayapura Kota untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
Kombes Ahmad mengatakan, ke-14 tersangka tersebut akan diberi pembinaan secara intensif dan kemudian dikembalikan pada pihak keluarga.
"Meskipun kita tahu 14 orang diamankan oleh Polres kota Jayapura, kita terus melakukan pendalam setelah itu kita sita barang-barang yang didapat di lapangan."
"Mereka dilakukan pembinaan secara intensif kemudian dikembalikan ke keluarganya," jelas Kombes Ahmad.