Wapres Ma'ruf Amin Minta Polri Utamakan Prinsip Moralitas dan Profesionalitas
Wapres Maruf Amin sebut Tren global yang akan turut membentuk masa depan bangsa perlu diantisipasi oleh jajaran Kepolisian
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan Polri menjadi satu di antara pilar penopang keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dirinya meminta Polri mengantisipasi tantangan megatren yang menentukan dinamika keamanan dan ketertiban sosial di berbagai negara.
Tantangan megatren tersebut, kata Ma'ruf Amin, berupa perubahan iklim, kemajuan teknologi yang dahsyat, dan urbanisasi.
"Tren global yang akan turut membentuk masa depan bangsa perlu diantisipasi oleh jajaran Kepolisian," ujar Ma'ruf Amin melalui keterangan tertulis, Kamis (22/9/2022).
Hal tersebut diungkapkan oleh Ma'ruf Amin saat menghadiri Seminar Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-31 dan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg ke-62 Tahun Ajaran 2022, di Gedung The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Jakarta Selatan.
Ma'ruf Amin memaparkan poin-poin yang perlu ditindaklanjuti Polri.
Pertama, kata Ma'ruf Amin, Polri harus melanjutkan transformasi yang adaptif, kreatif, dan inovatif sejalan dengan lingkungan strategis global, nasional, dan daerah yang dinamis.
“Saat ini momentum yang tepat bagi Polri untuk mengembangkan kapasitas SDM untuk mewujudkan Polisi PRESISI,” ucap Ma'ruf Amin.
Yang kedua, Ma'ruf Amin mengharapkan peran jajaran Polri yang profesional dalam mendukung kegiatan investasi, perdagangan, pariwisata, jalur logistik, dan konektivitas, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Menurutnya, ini diperlukan terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pemulihan ekonomi nasional.
“Ketiga, memperkuat pola pendekatan kultural, pendekatan literasi hukum, dan pendekatan teritorial, agar terbangun ikatan emosi persaudaraan dengan masyarakat," jelas Ma'ruf Amin.
Baca juga: Wapres Yakin Lulusan Sespimti Dan Sespimen Akan Menjadi Duta Pembaruan Polri
Hal tersebut mengingat Indonesia adalah negara besar di mana setiap daerah memiliki karakter sosial budaya yang beragam dan konteks persoalan yang spesifik.
“Selain itu, jajaran Kepolisian perlu memperkuat agenda kebangsaan dalam semangat pluralisme. Nilai kesetiakawanan, keramahan, gotong royong, dan toleransi menjadi fondasi dalam menjalankan fungsi pengayom dan pelindung masyarakat,” tambahnya.
Yang keempat, Wapres menekankan, reformasi Polri juga perlu fokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas di aspek digital.
“Kapabilitas ini tidak hanya untuk mengantisipasi dan menangkal serangan atau kejahatan siber, namun juga untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik secara digital, khususnya dengan mengintegrasikan pelayanan publik oleh Kepolisian dalam mal pelayanan publik," jelas Ma'ruf.
Yang kelima, Wapres mendorong para lulusan Sespimti dan Sespimmen, sebagai para calon pemimpin Polri masa depan, agar dapat menjadi duta-duta pembaruan di tubuh Polri.
"Utamakan prinsip moralitas, kepatutan, dan profesionalitas dalam menjalankan fungsi pelayan, pengayom, dan pelindung masyarakat," tutur Ma'ruf.
Baca juga: Markas Konsorsium 303 Diduga Fasilitasi Jet Pribadi Letaknya Hanya 200 Meter dari Mabes Polri
Dengan cara ini, Wapres berpendapat, Polri akan mendapatkan legitimasi dari pihak yang dilayaninya untuk melaksanakan otoritas berdasarkan peraturan perundang-undangan.
"Selain itu, Polri juga akan semakin dekat dengan publik, sehingga masyarakat bukan hanya menjadi pengawas Polri, namun juga menjadi mitra Polri dalam menjaga keamanan," pungkas Ma'ruf.