Sekjen PMI Ingatkan Pentingnya Kaderisasi Relawan Bencana Sejak dari Level Desa
Sekjen PMI Sudirman Said, mengajak semua pihak untuk secara serius melakukan investasi di bidang sumber daya manusia guna mengurangi risiko bencana.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said, mengajak semua pihak untuk secara serius melakukan investasi di bidang sumber daya manusia, terutama relawan kemanusiaan dan kebencanaan sebagai bagian dari usaha mengurangi risiko bencana.
Kaderisasi relawan kebencanaan harus dilakukan sampai pada level paling bawah, yaitu di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten dan kota, bahkan juga di tingkat keluarga.
“Semakin banyak warga yang memahami risiko bencana, semakin tersebar di masyarakat, maka usaha mengurangi risiko bencana akan dapat berjalan lebih efektif,” ujar Sekjen PMI Sudirman Said saat membawakan materi di sesi panel hari ke-3 berjudul “Community Knows Best: Reducing Disaster Risk for All”, Asia-Pacific Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction (APMC-DRR), di Brisbane, Australia, Kamis (22/9/2022).
Panel ini dipandu Prof Tim Frannery, ahli lingkungan hidup Universitas Melbourne University dan menghadirkan empat pembicara.
Baca juga: Sekjen PMI Sudirman Said Ungkap Pentingnya Pendidikan Kesadaran Kebencanaan di Indonesia
Yakni, Rosemary Kayess (UN Committee On The Right of Persons With Disabilities), Ricardo Tomas Mana Speck (UNDRR) Geneva, Sudirman Said (PMI), dan Noelene Nabulivou (Diverse Voice and Action for Equality, Fiji.
Sudirman Said menjelaskan betapa pentingnya peran masyarakat dan relawan, terutama masyarakat lokal.
“Dalam banyak bencana, peran relawan lokal sangat menentukan. Mereka datang paling dulu ke lapangan, dan meninggalkan lokasi bencana paling akhir,” ujarnya.
Karena itu, salah satu strategi pengurangan risiko bencana adalah dengan melakukan pendidikan dan penerangan kepada masyarakat secara luas, agar jejaring penanggulangan bencana terbentuk di setiap komunitas.
Baca juga: Di Hari Jadi PMI ke-77, Jusuf Kalla Ajak Masyarakat Tebar Kebaikan
“Pada tingkat keluarga, minimal satu anggota keluarga harus memahami risiko dan cara-cara penanggulangan bencana. Bila usaha ini kita lakukan secara kolektif, maka risiko bencana bisa dapat dikelola dengan baik,” ujar Sudirman Said yang juga mantan Deputi Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias ini.
Dia menambahkan perlunya perhatian khusus untuk generasi muda, seperti Gerakan Palang Merah Remaja dan Gerakan Pramuka.
Kepada berbagai stakeholders internasional termasuk IFRC, ICRC, UN Agencies, dan Lembaga-lembaga Donor global, PMI menyerukan agar secara bersama-sama melakukan investasi besar-besaran bagi kaderisasi relawan kebencanaan.
Mantan menteri ESDM 2014-2016 ini menjelaskan aktivitas kerelawan merupakan sarana pembelajaran kepemimpinan yang sesungguhnya. Pengalaman yang diperoleh sebagai penggerak kegiatan kemanusiaan merupakan modal bagi pengembangan kepemimpinan anak-anak muda.
Baca juga: Mukernas PMI, Jusuf Kalla Tekankan Pentingnya PMI Jaga Kepercayaan Publik
“Social movement adalah basis kuat bagi pengembangan kapasitas kepemimpinan seseorang. Memberi perhatian dan kesempatan pada generasi muda dan kader relawan kebencanaan merupakan pesan kuat bagi keberlangsungan usaha pengurangan risiko bencana, karena merekalah pemilik masa depan,” ujarnya,