Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Terungkap Asal Usul Paket Isi Mesiu yang Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo, Ini Pengakuan Pengirim

Asal usul paket berisi mesiu yang meledak di Asrama Polisi Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu (25/9/2022) malam akhirnya terungkap.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Terungkap Asal Usul Paket Isi Mesiu yang Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo, Ini Pengakuan Pengirim
TRIBUNSOLO.COM
Penampakan paket yang memicu ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2022) malam. Terungkap asal usul paket tersebut hingga berada di rumah Bripka Dirgantara Pradipta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asal usul paket berisi mesiu yang meledak di Asrama Polisi Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu (25/9/2022) malam akhirnya terungkap.

Diketahui, akibat ledakan tersebut seorang anggota polisi Bripka Dirgantara Pradipta mengalami luka bakar cukup serius.

Hasil pemeriksaan polisi, paket tersebut dikirim seseorang berinisial S, Warga Indramayu, Jawa Barat.

Paket itu dikirim melalui CV Mandiri di Kabupaten Indramayu kepada pemesan AR warga Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah pada Maret 2021.

Menurut keterangan S, paket yang dikirimnya berisi sumbu yang digunakan untuk mengusir hama tikus.

"Jadi, sumbu itu sudah diracik sedemikian rupa dan memang mengandung mesiu, tetapi tidak bersifat mengeluarkan asap, dan ini yang dijual secara online," kata kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo, di Polda Jabar, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Pengirim Paket yang Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo Terungkap, Ini Sosoknya

Namun belakangan paket yang dikirimkan tersebut diamankan pihak kepolisian dari Polres Surakarta pada April 2021, tepatnya menjelang Hari Raya Idul Fitri dalam sebuah razia.

Berita Rekomendasi

Namun, bagaimana bisa barang bukti hasil razia tersebut berada di rumah Bripka Dirgantara Pradipta (35), hal tersebut belum diketahui pasti.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, ada dugaan, Bripka Dirgantara membawa barang bukti itu ke rumahnya.

Baca juga: Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Murni Kelalaian, Komisi III DPR: Jangan Sampai Terulang Lagi

Saksi menyebut, barang bukti itu mau dibakar Bripka Dirgantara.

Tapi, Luthfi berdalih, kepolisian belum bisa menjelaskan apa alasan Bripka Dirgantara membawa pulang barang bukti itu.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi Jelaskan soal Ledakan di Aspol Sukoharjo, menyatakan bahwa itu bukan bom
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi Jelaskan soal Ledakan di Aspol Sukoharjo, menyatakan bahwa itu bukan bom (Tangkap Layar Kompas Tv)

Alasannya, sampai saat ini, Bripka Dirgantara masih terluka parah dan menjalani perawatan di rumah sakit.

"Benar telah melakukan kegiatan kepolisian yaitu dilakukan penangkapan atau pengamanan barang bukti, yang kemungkinan, saat itu, dibawa pulang," kata Luthfi, Senin (26/9/2022).

Baca juga: Update Ledakan di Sukoharjo: Kondisi Terkini di TKP Asrama Polisi hingga Dugaan Kelalaian Anggota

"Jadi unsur lalai untuk kemudian salah prosedur, itu (baru bisa) kita buktikan kalau nanti korban sudah sembuh,"

"Secara jelasnya nanti setelah yang bersangkutan sembuh baru ketahuan apakah itu ada unsur lalainya. Ataukah ada salah prosedur dan sebagainya setelah anggota kita lakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan sakit," kata Luthfi.

Tapi, Luthfi mengatakan, polisi saat ini berasumsi, Bripka Dirgantara membawa pulang barang bukti hasil razia itu karena alasan boyongan kantor Mapolresta Solo, dari Manahan ke Jalan Slamet Riyadi.

"Yang jelas dari analisa sementara, Polresta Solo itu dilakukan pembangunan tahun 2021. Mungkin anggota itu inisiatif untuk dibawa pulang itu barang buktinya, kan dibangun itu Polres pindah," kata Luthfi.

Terpisah , Pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengakui, prosedur pemusnahan barang bukti yang menimbulkan ledakan harusnya memang diserahkan ke tim Gegana.

"Itu sebuah black powder dan ada sumbunya, tidak ada rakitan itu hanya bahan mentah. Karena tidak sesuai prosedural dan disposal dengan baik sehingga ada korban pada anggota kami," katanya.

Dirinya juga mengakui, penyimpanan barang bukti tersebut tidak sesuai prosedur.

Baca juga: Polisi Tangkap S, Warga Indramayu Pengirim Paket yang Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo

Alfian mengatakan, di Polresta sudah ada gudangnya sendiri untuk barang bukti.

"Kami di sini sudah ada gudang penyimpanan barang bukti hasil kejahatan maupun sitaan. Karena tidak sesuai prosedur, meledak," ujarnya.

Seharusnya, lanjut Alfian barang bukti tersebut diserahkan ke Brimob yang memang memiliki gudang untuk penyimpanan barang.

Sehingga, bisa dilakukan prosedur pemusnahan sesuai SOP kepolisian.

S hanya berstatus saksi dan sudah dipulangkan

S pun diketahui sudah diamankan dan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

"Ini akhirnya dilakukan pendalaman oleh anggota kami untuk membantu dan memperjelas penyampaian mengenai adanya ledakan di Jateng. Namun dari pemeriksaan tadi malam yang masih berstatus saksi sehingga sudah dikembalikan lagi," ujar Kabid Humas Polda Jabar Ibrahim Tompo, di Polda Jabar, Senin (26/9/2022).

Pihaknya pun memastikan bahwa S sejak awal diperiksa oleh polisi statusnya hanya sebagai saksi dalam kapasitas penyelidikan.

"Sifatnya tadi malam itu diperiksa lidik, jadi bukan sidik ya. Sehingga memang yang bersangkutan kapasitasnya sebagai saksi," ucapnya.

7 saksi diperiksa

Sebanyak 7 saksi diperiksa terkait ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo yang melukai Bripka Dirga.

Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi mengungkapkan, tujuh orang yang menjadi saksi yakni pengirim, pemesan, dua orang korban dan keluarga.

"Untuk saksi kita amankan untuk dimintai keterangan," terangnya kepada TribunSolo.com, Senin (26/9/2022).

Kapolda menjelaskan, untuk pengirim diamankan di Indramayu dan pembeli dari Kabupatan Klaten.

Terjadi ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, mengakibatkan anggota Intel Polresta Solo Bripka Dirgantara mengalami luka bakar.
Terjadi ledakan di Asrama Brimob Sukoharjo, mengakibatkan anggota Intel Polresta Solo Bripka Dirgantara mengalami luka bakar. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

"Pengirim dari CV di Indramayu Diah kita periksa, penerimaan sudah kita periksa saudara A sudah kita lakukan pemeriksaan," jelasnya.

"Ada pesanan dua kali, dua paket, saksi korban juga telah kita lakukan pemeriksaan bahwa ada kegiatan operasi penangkapan barang bukti," lanjut Kapolda.

Baca juga: Kondisi Polisi Korban Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo: Luka Bakar 70 Persen, Dirawat Intensif

Pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan saat ini kondisi korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kami sampaikan untuk anggota kami dari fungsi Intel Polresta saat ini mengalami luka bakar sedang ditangani secara intensif di RS Moewardi Jebres," katanya.

Alfian menjelaskan untuk luka bakar yang dialami Bripka Dirgantara yang paling fatal di bagian kaki.

Korban saat ini juga masih di rawat di ruang ICU.

"Saat ini luka bakar yang sangat serius ada pada kaki kiri dan bagian atas dan tentunya," ujarnya.

Menurutnya, dari keterangan pihak kedokteran untuk mengurangi rasa sakit luka bakar tersebut, korban diberikan anastesi. (Tribunjabar.id/ Handhika Rahman/ Nazmi Abdurahman/ Tribunsolo.com/ Tara Wahyu Nor Vitriani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas