MKD Heran Jadwal Sekjen DPR Seperti Lebih Padat Ketimbang Pejabat Lain
Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman menyebut Sekjen DPR Indra Iskandar punya jadwal lebih padat ketimbang pejabat negara lainnya.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Habiburokhman kemhdian menyinggung soal Indra yang sama sekali belum menyatakan permohonan maafnya.
Baca juga: Ketua IPW Akhirnya Hadiri Undangan MKD DPR, Bahas Jet Pribadi yang Dipakai Brigjen Hendra Kurniawan
"Sampai saat ini mohon maaf Pak Sekjen saya belum pernah mendengar permintaan maaf dari Pak Sekjen," ujar Habiburokhman.
Menurut Politisi Gerindra itu, permintaan maaf karena ada kesalahan yang merugikan orang tidaklah masalah.
"Enggak apa-apa kita minta maaf, apalagi memang menjadi pelanggaran yang dilakukan oleh orang yang di bawah kendali kita. MKD menjalani hal itu makanya MKD tidak sungkan sungkan untuk meminta maaf," pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Habiburokhman, bakal memanggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar buntut dari dilarangnya Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso masuk ke DPR lewat pintu depan.
"Walau Pak Sugeng sudah menganggap selesai masalah karena kami sudah meminta maaf, kami juga bingung gitu loh, kami aja MKD DPR RI meminta maaf atas insiden kemarin, kok Pak Sekjen ini tidak ada minta-minta maaf, padahal apa sih? Kita ini ojo dumeh. Intinya DPR ini kan rumah rakyat, kita sangat terbuka, walaupun memang tentu ada protokol keamanan dan lain-lain," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Menurutnya, rakyat tidak boleh dipersulit jika hendak hadir ke DPR. Semua unsur di DPR, dikatakan Habiburokhman, harus berempati kepada masyarakat.
"Saya saja anggota DPR kadang-kadang agak susah, enggak tahu temen-temen wartawan, sekarang masyarakat sudah kita undang, jadi saksi di sini enggak dapat honorarium dan lain sebagainya, dipersulit lagi kayak kemarin. Makanya kami pengin cari solusi," ucapnya.
Lebih lanjut, Waketum Partai Gerindra ini memahami bahwa Sekjen DPR RI punya tugas mengatur lalu lintas tamu yang masuk ke DPR.
"Tapi jangan abaikan hak rakyat untuk masuk ke sini, mendapat pelayanan di sini, apalagi beliau bukan meminta pelayanan, tapi ingin membantu jalani tugas-tugas DPR," pungkasnya.
Diketahui, Sugeng Teguh Santoso membatalkan kehadiran ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI sebagai saksi soal aduan dari anggota DPR yang merujuk temuan IPW terkait adanya nama-nama tertentu yang meminjamkan private jet kepada Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
Sugeng mengatakan dirinya mendapatkan diskriminasi perlakuan dan sikap tidak hormat pimpinan DPR pada warga negara yang akan memasuki gedung DPR melalui pintu depan.
"Pasalnya, pintu masuk depan hanya diperuntukkan kepada anggota dewan saja," kata Sugeng
Sugeng mengatakan komunikasi dengan staf MKD DPR sudah berjalan sejak tanggal 23 September lalu.