Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Tingkatkan Target Pengurangan Emisi dari 29 % Jadi 31,89 % Tanpa Syarat

Indonesia telah menyerahkan Enhanced NDC Indonesia dengan meningkatkan target pengurangan emisi negara, dari 29% menjadi 31,89% tanpa syarat.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Indonesia Tingkatkan Target Pengurangan Emisi dari 29 %  Jadi 31,89 %  Tanpa Syarat
Ist
Siti Nurbaya. Indonesia telah menyerahkan Enhanced NDC Indonesia dengan meningkatkan target pengurangan emisi negara, dari 29% menjadi 31,89% tanpa syarat pekan lalu. Hal ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di sidang The Committee on Forestry (COFO)-26, di Roma, Italia, Senin (3/10/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Indonesia telah menyerahkan Enhanced NDC Indonesia dengan meningkatkan target pengurangan emisi negara, dari 29 persen menjadi 31,89% tanpa syarat pekan lalu.

Hal ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya di sidang The Committee on Forestry (COFO)-26, di Roma, Italia, Senin (3/10/2022).

Siti Nurbaya menegaskan komitmen Indonesia dan menerapkan kebijakan yang membumi dalam mengaitkan hutan dengan aksi iklim di tingkat global, nasional, dan lokal. 




Hal ini tercermin dalam NDC, peta jalan mitigasi dan adaptasi dan strategi Jangka Panjang untuk Perjanjian Rendah Karbon dan Kompatibel dengan Paris untuk 2050 (LTS-LCCR 2050). 

Dokumen-dokumen tersebut telah diserahkan ke Sekretariat UNFCCC pada Juli 2022. 

"Minggu lalu kami menyerahkan Enhanced NDC Indonesia dengan meningkatkan pengurangan emisi negara target, dari 29% menjadi 31,89% tanpa syarat, menggunakan sumber daya dan kemampuan negara sendiri, dan meningkat dari sebelumnya 41% menjadi 43,20% dengan dukungan internasional," kata Siti Nurbaya dalam keterangannya.

Dalam NDC, disampaikan Menteri Siti Nurbaya, skenario penurunan emisi GRK dari sektor Kehutanan dan Tata Guna Lahan Lain (FOLU) diproyeksikan berkontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi GRK. 

BERITA TERKAIT

Oleh karena itu, peran sektor kehutanan memang sangat penting bagi Indonesia, yang pada gilirannya juga akan berkontribusi pada aksi iklim global.

Siti Nurbaya mengatakan Indonesia juga berkomitmen untuk mengarusutamakan dan meningkatkan komplementaritas dalam mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, degradasi lahan, penurunan kesehatan laut dan laut itu sendiri, deforestasi, polusi, limbah, dan kerawanan pangan,  serta keamanan, ketersediaan, dan aksesibilitas air.

Lebih lanjut, Menteri Siti Nurbaya menyatakan Indonesia telah mengambil langkah-langkah korektif untuk mengelola sumber daya alam dan lingkungan. 

Hal ini dirumuskan dengan menggunakan bukti ilmiah dan dilaksanakan dalam perspektif politik negara.

"Hasil dari langkah-langkah tersebut sekarang dirangkum dan diintegrasikan ke dalam program nasional pengurangan emisi GRK, yang disebut Indonesia's Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, yang secara resmi digunakan sebagai rencana operasional untuk aksi iklim di kehutanan dan lainnya sektor penggunaan lahan," terang Menteri Siti Nurbaya.

Baca juga: Hari Ozon Sedunia 2022, Menteri LHK Siti Nurbaya Ingatkan Penting Minimalisir Dampak Gas Rumah Kaca

Menteri LHK mengatakan FOLU Net Sink 2030 Indonesia dibangun di atas kinerja pengurangan emisi yang luar biasa di lapangan. 

Kinerja tersebut ditentukan melalui beberapa faktor antara lain upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan, moratorium permanen hutan primer dan lahan gambut, pengembangan teknik modifikasi cuaca, upaya rehabilitasi dan reboisasi, keberhasilan rehabilitasi lahan gambut, rehabilitasi dan konservasi mangrove. 

Kinerja tersebut juga ditentukan melalui replikasi ekosistem dan eko-riparian, pengembangan ruang hijau perkotaan, demarkasi kawasan lindung dan HCVF di dalam kawasan konsesi, upaya mengatasi fragmentasi habitat, dan upaya penguatan penegakan hukum. 

"Semua langkah gabungan ini secara signifikan mengurangi deforestasi dan menjadi tingkat terendah 114 ribu hektar per tahun selama dua puluh tahun pada 2019-2020 dan 2020-2021," ujarnya.

Dalam acara tersebut, Siti mengundang delegasi untuk menghadiri acara khusus yang digelar Delegasi RI bertajuk "Indonesia's Plans for Carbon-positive Forests by 2030: Launch of State of Indonesia's Forests 2022" di Sheikh Zayed Center, Abu Dhabi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas