IPO: Elektabilitas Puan Maharani Naik Didukung Kinerja Relawan di Beberapa Wilayah
Peneliti senior Indonesia Political Opinion (IPO), Catur Nugraha mengatakan, kenaikan elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Indonesia Political Opinion (IPO), Catur Nugraha mengatakan, kenaikan elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani didukung kinerja relawan di beberapa wilayah.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 13-20 September 2022, tingkat keterpilihan Puan mencapai 3,2 persen mengungguli Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Padahal, elektabilitas Puan sempat 0,8 persen pada Juni lalu.
Menurut Catur, kenaikan elektabilitas tersebut, disebabkan sejumlah faktor. Satu di antaranya lantaran kinerja para pendukung Puan.
Baca juga: Pengamat Prediksi Ini Alasan Partai Nasdem Bergerak Cepat Deklarasikan Anies Baswedan Capres
"Menurut saya, kenaikan elektabilitas Puan Maharani didukung oleh kinerja para relawan yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Jawa Timur, Jabar, Sumatera Utara, dan lain-lain," kata Catur saat dikonfirmasi wartawan, Senin (3/10/2022).
Ia menambahkan, dengan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan para relawan tersebut, maka popularitas dan elektabilitas Puan Maharani dapat terangkat.
Masyarakat mendapatkan informasi terkait Puan dan kinerjanya dari para relawan.
"Sehingga ketika survei dilaksanakan, masyarakat memilih Puan sebagai tokoh yang layak untuk menjadi pemimpin di Indonesia," tutur Catur.
Baca juga: Survei Indikator: Publik Percaya Janji Kapolri Tuntaskan Kasus Pembunuhan Brigadir J
Catur berpendapat, elektabilitas Puan masih sangat berpotensi untuk kembali meningkat. Apalagi, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini memegang posisi strategis, baik di partai maupun DPR, sehingga atensi publik atas segala aktivitasnya cukup intens.
"Seharusnya Puan dan tim bisa terus mensosialisasikan kinerjanya kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cara-cara yang lebih elegan dan tidak berlebihan," ucapnya.
Ia menuturkan, program-programnya juga harus jelas tujuan dan sasarannya, dan bukan kegiatan seremonial belaka.
Survei SSI
Sementara itu Direktur Eksekutif Skala Survei Indonesia (SSI) Abdul Hakim merilis hasil survei peta politik nasional terbaru terkait capres dan cawapres.
Mengambil data 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi, dalam survei pertanyaan terbuka Prabowo Subianto berhasil ungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“Dalam survei pertanyaan terbuka, Prabowo Subianto mendapatkan suara 15 persen unggul dari Ganjar Pranowo sebesar 11,7 persen dan Anies Baswedan sebesar 10,7 persen,” kata Hakim dalam pemaparan hasil survei SSI, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Anies Dideklarasikan Sebagai Capres, NasDem Disebut sedang Mengukur Coattail Effect
Selanjutnya dalam survei pertanyaan tertutup dengan menyodorkan 4 nama calon presiden. Prabowo Subianto unggul sebesar 33,4%, disusul Ganjar Pranowo 27,9%, Anies Baswedan sebesar 23,7%, dan Puan Maharani sebesar 3,3%.
Sementara yang belum memutuskan atau tidak tahu, tidak jawab dan rahasia sebanyak 11,7%.
“Kenapa empat nama menampilkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Puan Maharani. Hal itu dikarenakan sekarang kecenderungan koalisi pada empat nama ini,”
Kemudian hasil laporan survei SSI berdasarkan wilayah Jawa-Bali Ganjar Pranowo memimpin penilaian dengan 33,3% disusul Prabowo Subianto 24,1% dan Anies baswedan 20,0%.
Kemudian untuk wilayah di luar Jawa-Bali Prabowo Subianto pimpin elektabilitas dengan 39,0%, disusul Anies Baswedan 22,0% dan Ganjar Pranowo 6,8%.
Pemungutan suara pada Pemilu 2024 sendiri disepakati akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah membuat rancangan tahapan dan jadwal pemilu. Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, pemilihan anggota DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD RI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.