Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irjen Nico Afinta Didesak Dicopot, Polri: Keputusan Nanti Ada di Kapolri

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya enggan berandai-andai terkait nasib Irjen Nico Alfinta.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Irjen Nico Afinta Didesak Dicopot, Polri: Keputusan Nanti Ada di Kapolri
Kompas TV
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri merespons desakan agar Irjen Nico Afinta dicopot buntut kasus tewasnya ratusan penonton di Stadion Kanjuruhan Malang. 

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa pihaknya enggan berandai-andai terkait nasib Irjen Nico Afinta.

Sebaliknya, tim bentukan Kapolri masih melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

"Jadi rekan-rekan bahwa tim investigasi yang dibentuk oleh pak Kapolri ini bekerja semuanya berdasarkan fakta hukum. Kita tentunya tidak berandai-andai dan tentunya keputusan nanti ada di Pak Kapolri," kata Dedi dalam konferensi pers di Malang, Selasa (4/10/2022).

Ia menuturkan tim nantinya bakal menyampaikan hasil penyelidikan secara komprehensif. Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendalaman terlebih dahulu.

"Jadi kita tidak berandai-andai. Saya menyampaikan update dari hasil tim sidik, propam, itsus, itu saja yang bisa saya sampaikan," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta didesak dicopot buntut tewasnya ratusan penonton di Stadion Kanjuruhan Malang. Dia diminta bertanggung jawab akibat insiden tersebut.

BERITA REKOMENDASI

"Sebagai Kapolda, Irjen Nico Afinta adalah penanggung jawab keamanan di wilayah Jawa Timur," kata Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto saat dikonfirmasi, Selasa (4/10/2022).

Bambang menuturkan insiden tewasnya 125 orang penonton melibatkan personel aparat kepolisian di bawah jajarannya. Termasuk, personel dari lintas Polres dan satuan kewilayahan.

"Jadi tidak mungkin Kapolda tidak mengetahui pergerakan anggota dalam event tersebut," jelasnya.

Di sisi lain, ia menuturkan pernyataan prematur pasca insiden oleh Kapolda Irjen Nico Alfinta yang mengatakan bahwa aparat keamanan sudah melaksanakan prosedur tak bisa menjadi pembenaran.

Baca juga: Kapolda Jatim Sampaikan Permintaan Maaf Atas Pengamanan di Kanjuruhan: Kami Akan Evaluasi

"125 meninggal sia-sia dan menunjukan Kapolda tidak memiliki sense of crisis dan empati pada begitu banyaknya korban," ungkapnya.

"Insiden dalam pertandingan sepak bola sudah sering terjadi, tetapi tak mengakibatkkan korban yang semasif kali ini. 125 nyawa hilang itu bukan sekedar angka statistik tetapi fakta bahwa sistem manajemen pengamanan tidak dilakukan dengan baik," sambungnya.

Menurutnya, hal tersebut terbukti dengan adanya penggunaan gas air mata yang disemprotkan pada penonton yang berada di tribun yang belum tentu melakukan kesalahan. 

Sebaliknya, kata Bambang, Kapolda tidak bisa memastikan bahwa jajarannya melaksanakan Peraturan Kapolri terkait pengendalian massa. Karena itu, Irjen Nico Afinto didesak harus dicopot.

"Sebagai perwujudan pelaksanaan Perkapolri 2/2022 tentang Pengawasan Melekat, Kapolri harus segera mencopor Irjen Nico Afinta dari jabatan Kapolda Jatim," jelasnya.

Di sisi lain, ia menuturkan bahwa 28 personel aparat di lapangan juga harus mendapat keadilan, bukan sekedar menjadi kambing hitam dari ketidakberesan sistem manejemen pengamanan event.

"Pencopotan Kapolda sebagai penanggung jawab keamanan ini tentu tak menghentilan investigasi soal penanggung jawab even, baik Panitia Pelaksana maupun PT LIB," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas