Temuan Komnas HAM: Banyak Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Wajahnya Biru dan Matanya Merah
Komnas HAM mengungkapkan sejumlah catatan penting dalam proses investigasi terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam mengungkapkan sejumlah catatan penting dalam proses investigasi terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.
Satu di antaranya, kata Anam, adalah terkait kondisi jenazah.
Beberapa diantaranya, kata Anam, kondisinya sangat memprihatinkan yang menunjukkan indikasi penyebab kematian.
Baca juga: Aremania dan Bonek Bakal Bertemu Bahas Perdamaian, Brajamusti-Slemania-Pasoepati Akhiri Rivalitas
Anam mengatakan informasi tersebut didapatkannya dari keluarga, para pendukung Arema atau Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah.
"Kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata. Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa," kata Anam di kanal Youtube Humas Komnas HAM RI pada Rabu (5/10/2022).
Selain itu, dia juga menjelaskan karakter luka korban yang mengalami luka-luka.
Menurut Anam, mereka mengalami kondisi luka yang bermacam-macam diantaranya patah kaki, patah rahang, dan memar.
"Ada beberapa yang sangat memperihatinkan karena kena gas air mata adalah kondisi mata. Matanya sangat merah," kata Anam.
"Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban yang, itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami, Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak napa, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat," sambung dia.
Anam mengatakan dalam proses investigasi yang telah dilakukan sejak Senin (3/10/2022) lalu, pihaknya sudah bertemu dengan beberapa kelompok Aremania baik yang ada di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan juga beberapa tempat lain.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga sudah bertemu langsung dengan keluarga korban baik di rumah maupun di rumah sakit untuk korban yang mengalami luka.
Pihaknya, kata Anam, juga bertemu dengan manajemen Arema.
"Termasuk kami juga bertemu dengan pemain Arema. Karena kami juga ingin tahu, potret dan suasana khususnya di menit-menit terakhir pasca peluit wasit ditiup, artinya berakhirnya permainan tersebut," kata dia.