Das’ad Latif Ajak Polisi Tegakkan Aturan demi Harkat dan Martabat Kepolisian
Ustaz Das’ad Latif mengajak polisi bekerja profesional demi menjaga harkat dan martabat institusi Kepolisian itu sendiri.
Penulis: Matheus Elmerio Manalu
Editor: Bardjan
TRIBUNNEWS.COM – Ustaz Das’ad Latif mengajak polisi bekerja profesional demi menjaga harkat dan martabat institusi Kepolisian itu sendiri.
Ustadz Das’ad Latif menjadi penceramah dalam Kegiatan kerohanian yang mengusung tema ‘Mewujudkan Personel Korps Brimob Polri yang Unggul Melalui Pembinaan Rohani dan Mental’.
“Bapak mau jadi Kapolres, mau jadi Komandan Pleton, mau jadi Kapolda, tidak usah cari muka sama pimpinanmu,” kata Ustadz Das’ad Latif dalam video yang di-upload di G24 Channel.
Menurut Ustadz yang juga berprofesi sebagai dosen Fakultas Ilmu Sosial Politik, Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin, polisi harus bekerja profesional dan biarkan Allah yang mengurus pangkat jabatan di dunia.
“Capek cari muka sama manusia, cari muka kepada Allah. Kerjakan saja tugasnya seperti profesional. Kata Pak Jenderal tadi, lakukan yang profesional, meningkatkan sumber daya polisi, kirim pendidikan, jaga akhlak, perbaiki attitude, Insya Allah, kalau bapak lakukan itu, Allah yang akan mengurus pangkat jabatan bapak,” jelasnya lagi.
Tegakkan Aturan demi Harkat dan Martabat Kepolisian
Masih dari video YouTube G24 Channel, Ustadz Das’ad Latif juga mengatakan kalau pimpinan itu bisa diganti atau dimutasi.
“Kalau bapak cari muka sama pimpinan, kemudian berganti, cari muka lagi ke pimpinan baru, ganti lagi cari muka lagi,” ujarnya.
Menurutnya, lebih baik memperbaiki kerja sebagai Polisi serta tegakkan aturan yang sesuai dengan demi menjaga harkat dan martabat institusi, Allah yang jaga kita di dunia.
“Saya kasih contoh, Pak. Kalau ajudan dipanggil sama jenderal, itu ajudan biar lagi tidur, langsung siap sedia. Pak, jenderal ada pensiunnya, ada mutasinya, kenapa kita terlalu takut? Kenapa kalau Allah memanggil, kita malah jawab ‘Tunggu’.
“Makanya jangan heran 20 tahun Bapak jadi polisi tidak bisa lepas dari kredit. Karena Bapak menganggap enteng sama yang punya dunia,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.