Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar dari Perang Rusia-Ukraina, Satuan Kavaleri TNI AD Dinilai Butuh SHORAD Serta Pesawat Nirawak

Dirsen Pussenkav Kodiklatad Brigjen TNI Agus Erwan mengatakan belajar dari perang Rusia dan Ukraina maka satuan kavaleri membutuhkan "payung udara".

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Belajar dari Perang Rusia-Ukraina, Satuan Kavaleri TNI AD Dinilai Butuh SHORAD Serta Pesawat Nirawak
WSJ
Ilustrasi Drone. Dirsen Pussenkav Kodiklatad Brigjen TNI Agus Erwan mengatakan belajar dari perang Rusia dan Ukraina maka satuan kavaleri membutuhkan payung udara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirsen Pussenkav Kodiklatad Brigjen TNI Agus Erwan mengatakan belajar dari perang Rusia dan Ukraina maka satuan kavaleri membutuhkan "payung udara".

Payung udara yang disarankannya di antaranya adalah Short Range Air Defense (SHORAD) alias pertahanan udara jarak pendek.

Selain itu, kata dia, diperlukan juga tambahan Active Protective System, pesawat nirawak (UAV) di atas ranpur, dan anti drone.

Selain itu, menurutnya dalam pelaksanaan tugasnya, satuan kavaleri dan alutsista yang menjadi "payung udara" tersebut harus merupakan combine arm battle yang bisa dibentuk dalam satu brigade combat tim.

Hal tersebut disampaikannya dalam Webinar Indonesia Strategic & Defence Studies bertajuk "Tantangan Kavaleri Dalam Perang Modern" di kanal Youtube ISDS Indonesia pada Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Tangkal Serangan Drone Rusia, Joe Biden Janjikan Sistem Pertahanan Udara Canggih untuk Ukraina

"Belajar dari perang Rusia-Ukraina bahwa Satuan Kavaleri membutuhkan payung udara," kata Agus.

Berita Rekomendasi

"Kita menyarankan di sini ke depan akan adanya SHORAD atau Short Range Air Defense. Sehingga kavaleri kita ada payung udara yang betul-betul menjaga manuver dari satuan kavaleri ini," sambung dia.

Agus mengatakan saat ini satuan kavaleri juga tengah membangun kekuatan di antaranya dengan sejumlah kendaraan tempur (ranpur) di antaranya adalah ranpur Badak buatan dan ranpur Harimau.

Baca juga: Sekjen NATO: Jika Rusia Menang dalam Konflik di Ukraina akan Jadi Kekalahan bagi Aliansi

"Satuan kavaleri saat ini sedang membangun dengan salah satunya adalah Ranpur Badak. Ini produksi PT Pindad. Ini sudah dilengkapi dengan Laser Warning System, range finder, fire control," kata Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas