Hasil Temuan LPSK di Tragedi Kanjuruhan: Bukan Penonton Saja yang Selamatkan Diri dari Gas Air Mata
LPSK mengungkapkan hasil investigasi tragedi maut Kanjuruhan, termasuk saat kondisi keos gas air mata ditembakkan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"kita bisa melihat penonton yang melompati dinding saat itu tidak ada pengamanan yang menghalangi penonton itu, kemudian beberapa orang mendekati penonton itu menghalau, bahkan penonton yang pertama kali masuk ke lapangan itu tidak berhasil menyalami atau memeluk pemain Arema FC," terangnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (13/10/2022).
Lantas Edwin melanjutkan pada pukul 22.03 WIB (waktu dari hasil rekaman) tampak pemain kedua masuk ke lapangan.
"Awal-awal kita bisa lihat jumlah penonton yang masuk itu masih di angka yang sangat kecil hanya 4 hingga 5 penonton, termasuk penonton yang membawa semacam bendera atau kaus dan berlari mengelilingi lapangan," terangnya lagi.
Dan sekitar pukul 22.04 51 detik baru terlihat sejumlah penonton merasuk dari tribun timur ke lapangan dan kondisi pun menjadi keos atau chaos.
Dan akhirnya pergerakan penonton semakin besar.
Tampak pemain yang sebelumnya di lapangan, digiring petugas keamanan memasuki ruang ganti Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Komnas HAM Akan Dalami Tanggung Jawab PSSI, PT LIB dan Broadcaster Terkait Tragedi Kanjuruhan
Tampak juga di satu momen sekelompok pemain berlari ke arah kiper Arema FC, Adilson Maringa.
Sekelompok penonton tersebut memeluk Adilson Maringa, hingga akhirnya Adilson Maringa menjadi tim Arema FC terakhir yang masuk ke ruang ganti.
"Tampak tidak ada suatu hal yang mengkhawatirkan," lanjutnya.
Namun setelah itu tampak penonton mengenakan pakaian hitam berlari mendekati salah seorang pemain, kejadian begitu cepat, dan hal itu tengah didalami LPSK.
"Tampak juga salah seorang penonton yang mendekati pemain di daerah garis batas lapangan dan ini masih kita dalami, apakah itu kekerasan atau tidak," kata Edwin.
Hingga akhirnya pada pukul 22.05 WIB, dalam video yang diputar LPSK, asap putih pertama kali terlihat, menyebar di depan Tribun VIP.
Kondisi pun semakin keos, di mana petugas keamanan mulai menggunakan tameng dan tongkat, menghalau penonton dalam jumlah besar meringsek masuk ke lapangan.
Tampak juga beberapa kekerasan berlangsung oleh aparat berseragam menggunakan tongkat dan tameng.
Baca juga: Komnas HAM Targetkan Laporan Investigasi Tragedi Kanjuruhan Lengkap Pekan Depan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.