Menteri PUPR soal Stadion Kanjuruhan: Tak Ada Pintu Darurat, Pagar Pembatas Penonton Mudah Dilompati
Menteri PUPR menyebut Stadion Kanjuruhan tidak memiliki pintu darurat. Selain itu adapula pagar pemabtas penonton yang mudah dilompati.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengungkapkan Stadion Kanjuruhan tidak memiliki pintu darurat serta adanya pagar pembatas penonton yang mudah dilompati.
Hal ini diketahui oleh dirinya setelah melakukan audit bersama jajaran pada Kamis (13/10/2022).
Basuki mengatakan Stadion Kanjuruhan hanya memiliki pintu service yang digunakan untuk jalur keluar-masuk mobil ambulans atau kendaraan sejenis.
"(Stadion Kanjuruhan) tidak ada pintu darurat, yang ada pintu service. Yang enam pintu yang bisa digunakan untuk ambulans, (mobil pemadam) kebakaran," ujarnya saat konferensi pers di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Basuki juga mengungkapkan pintu service itu tidak bisa diakses oleh penonton.
Baca juga: PSI Tegaskan Wanita yang Ngaku Penjual Dawet dan Sebar Hoax Tragedi Kanjuruhan Eks Kadernya
Hal ini, katanya, menjadi salah satu penyebab jatuhnya korban jiwa hingga 132 orang saat Tragedi Kanjuruhan terjadi.
"Tidak bisa diakses oleh penonton di tribun. Jadi, walaupun pintunya besar bisa masuk mobil, tetapi tidak bisa diakses penonton di tribun," jelasnya.
Sementara terkait pagar pembatas, Basuki juga mengungkapkan sangat mudah untuk dilompati oleh penonton.
Basuki mengungkapkan temuannya ini akan dilaporkan ke Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
"Rekomendasi ini nanti akan dilaporkan dulu ke TGIPF nanti sore, biar kemudian besok disampaikan kepada Bapak Presiden," tuturnya.
Selanjutnya, Basuki mengatakan pihaknya akan mengadakan penganggaran untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan.
Sebelumnya, TGIPF juga telah melakukan investigasi terkait kondisi Stadion Kanjuruhan.
Anggota TGIPF Rhenald Kasali menyebut kondisi pintu Stadion Kanjuruhan disebut sempit dan bersekat.
Rhenald menyamakan pintu tersebut layaknya pintu di penjara.