BP2MI Proses Skema Program Rumah Murah untuk Pekerja Migran Indonesia
Benny mengatakan BP2MI akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menyatakan tengah memproses skema untuk program rumah murah bagi PMI.
Hal tersebut ia sampaikan saat mendampingi Presiden Joko Widodo melepas langsung 597 PMI program Government to Government (G to G) Korea Selatan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (17/10/2022).
Benny mengatakan BP2MI akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu BP2MI juga sedang menjajaki kerja sama dengan Ditjen Bea Cukai terkait rencana pembebasan bea masuk barang milik PMI dari luar negeri.
"Itu semua demi penghormatan kepada PMI, pahlawan devisa negara," kata Benny dalam keterangannya.
Baca juga: Jokowi Sebut 9 Juta Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri, Setengahnya Ilegal
Benny optimis target keberangkatan PMI per tahun sebesar 150.000 bisa tercapai, bahkan lebih.
Dalam kegiatan ini, Kepala BP2MI juga melaporkan bahwa dalam dua tahun kepemimpinannya, sudah ada sebanyak 79.827 PMI deportasi dari seluruh negara yang difasilitasi kepulangannya.
Selain itu sebanyak 3.053 PMI sakit dan 1.454 jenazah PMI yang ditangani kepulangannya.
Benny menyebut kebanyakan dari mereka karena berangkat secara tidak resmi.
Selain itu, ada sekitar 4,5 juta PMI yang tidak tercatat dalam sistem milik negara karena berangkat bekerja secara tidak resmi.