BRIN Bantah Asteroid Sebesar 2 Kali GBK akan Tabrak Bumi pada 22 Oktober 2022
Media sosial dihebohkan dengan berita tentang asteroid yang disebut akan menabrak Bumi pada 22 Oktober 2022. Ini penjelasan BRIN.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Media sosial dihebohkan dengan berita tentang asteroid yang disebut akan menabrak Bumi pada 22 Oktober 2022.
Menanggapi hal tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional menjelaskan, asteroid hanya akan melintas dekat bumi pada 22 Oktober 2022, bukan menabrak atau jatuh ke bumi.
Asteroid yang akan melintas adalah Asteroid 2022 RB5 yang baru teramati pada 15 September lalu.
Asteroid ini berjarak 5 juta kilometer dari Bumi dengan laju 19.512 km/jam.
Diketahui, Astoroid tersebut berukuran 86 - 190 meter atau hampir 2 kali Gelora Bung Karni (GBK).
Andi Pangerang, Pusat Riset Antariksa BRIN menjelaskan, Asteroid 2022 RB5 tidak berbahaya bagi Bumi.
Baca juga: NASA Berhasil Ubah Lintasan Asteroid Dimorphos: Siap Hadapi Apapun yang akan Jatuh ke Bumi
"Karena tidak jatuh atau menabrak, Asteroid 2022 RB5 tidak berbahaya bagi Bumi," tulis keterangan di postingan Instagram @brin_indonesia.
Mengutip brin.go.id, asteroid adalah bongkahan batuan atau es sisa pembentukan tata surya yang berukuran cukup besar.
Asteroid memiliki ciri-ciri:
1. Bentuknya tidak beraturan
Bentuk dari asteroid ini lebih mirip dengan bebatuan kecil warna- warni penghias aquarium, terkadang lonjir, terkadang bulat namun bersdudut- sudut.
Hal ini karena memang asteroid adalah batu ruang angkasa.
Sementara itu permukaan asteroid juga tidak rata, namun terdapat lubang maupun kawah.
2. Mengorbit pada matahari
Mengutip kemdikbud.go.id, Asteroid memiliki lintasannya sendiri untuk mengorbit terhadap matahari yang berbentuk lonjong atau elips.
Dalam berputar mengelilingi matahari, asteroid berputar- putar dan terkadang hingga terjatuh tak tentu arah.
Keadaan yang demikian inilah yang terkadang membuat bahaya karena apabila menabrak Bumi maka permukaan Bumi akan rusak dan dapat merusak kehidupan makhluk hidup di Bumi.
3. Tersusun atas debu dan es
Elemen yang menyusun asteroid terdiri atas debu dan juga es.
Debu- debu menjadi beku karena keberadaan es ini, ditambah dengan jarak yang cukup jauh dari matahari.
Debu dan partikel ini sangat keras sehingga menyebabkan asteroid adalah benda yang sangat keras dan berbahaya.
4. Memiliki ukuran yang lebih kecil daripada planet kerdil
Ukuran asteroid lebih kecil daripada planet kerdil yang dulu lebih dikenal dengan planet pluto.
Ukuran dari asteroid ini ada yang memiliki diameter sekitar 1 mil hingga 60 mil.
5. Jumlah terbanyak terdapat di sabuk asteroid
Asteroid tersebar di seluruh bagian langit, namun yang paling banyak terdapat di sabuk asteroid yaitu di antara orbit planet Mars dan Jupiter.
Di sabuk asteroid ini jumlah asteroid sekitar 750.000 asteroid.
6. Benda langit yang tidak aktif
Meskipun benda ini bergerak bebas di angkasa, benda ini hanya mengorbit matahari saja dan tidak aktif seperti meteor.
7. Memiliki suhu sangat dingin
Suhu benda ini mencapai -73 derajat Celcius.
8. Memiliki permukaan yang berbatu
Asteroid merupakan benda langit yang memiliki permukaan yang tidak halus namun berbatu.
Selain berbatu, permukaan asteroid juga banyak terdapat kawah.
9. Jumlahnya banyak sekali dan tersebar di seluruh tata surya
Selain terdapat di sabuk asteroid, asteroid juga banyak terdapat di luar angkasa yang beredar bebas.
(Tribunnews.com, Widya)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.