Kejar Target Penurunan Emisi Karbon, Kadin Ajak Perusahaan Nasional Transisi Menuju Net Zero
Dalam mencapai emisi nol bersih, diperlukan kerja sama antar sektor swasta dengan membangun sebuah ekosistem yang inklusif
Penulis: Nurfina Fitri Melina
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon dengan menetapkan target untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 mendatang. Dalam upaya pencapaian target tersebut, pelaku usaha nasional turut memegang peranan yang penting.
Ketua Kadin Net Zero Hub Muhammad Yusrizki menjelaskan bahwa dalam mencapai Net Zero Emissions diperlukan sinergi dan aksi dari semua pihak. Hal ini dikarenakan setiap sektor memiliki tanggung jawab yang sama dengan pemerintah.
Maka dari itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui inisiatif Kadin Net Zero Hub mengajak dan membantu perusahaan nasional untuk bertransisi menuju Net Zero Company dengan melakukan dekarbonisasi.
Namun, Yusrizki mengungkapkan yang menjadi tantangan besar bagi pelaku usaha Indonesia dalam melakukan dekarbonisasi sebagai upaya menuju Net Zero Company adalah mindset atau cara pikir.
“Namanya perubahan, transisi itu memang mengeluarkan biaya, effort, dan ketidaknyamanan. Bayangkan, sudah 250 tahun lebih ekonomi dunia berada diatas energi yang kotor, kemudian harus berubah untuk mengurangi setengah emisi karbon di pertengahan abad ini,” ungkap Yusrizki.
Dalam mencapai emisi nol bersih, diperlukan kerja sama antar sektor swasta dengan membangun sebuah ekosistem yang inklusif, dari perusahaan besar hingga startup, dari entitas bisnis hingga akademisi dan media.
Untuk itu, dirinya mengimbau agar seluruh pihak bekerja sama untuk membangun edukasi, baik di level bisnis maupun konsumen sehingga konsumen juga bisa memilih produk-produk yang memiliki keterbukaan terhadap emisi karbon sehingga Indonesia bisa mencapai target Net Zero Emissions di tahun 2060.
Penyelenggaraan B20 Sustainability 4.0 Awards
Meski memiliki tantangan yang besar, transisi energi ini juga menghadirkan peluang bisnis baru terutama bagi UMKM serta perusahaan rintisan atau startup.
“Karena kalau melihat bagaimana perusahaan mengurangi emisi, dekarbonisasi industri itu memiliki banyak solusi. Banyak sekali peluang usaha dalam dekarbonisasi industri. Kita akan mengajak para startup untuk melihat bahwa banyak demand yang perlu kalian selesaikan,” jelas Yusrizki.
Untuk turut membangun pemahaman dan penyadaran sekaligus ajang apresiasi pelaku bisnis yang mulai menunjukkan perhatian terhadap penerapan nilai keberlanjutan dalam menjalankan usahanya, Swiss Chamber of Commerce (SwissCham) bersama KADIN Indonesia dan Euro Cham menyelenggarakan B20 Sustainability 4.0 Awards untuk pertama kalinya di Indonesia.
Yusrizki berharap dengan adanya penghargaan ini akan membuat seluruh pihak makin memahami bahwa sustainability harus menjadi bagian dari napas, gerak, dan praktek bisnis perusahaan di indonesia.
“Harapannya dengan ini ekosistem dari sustainability semakin terbangun dan itu yang juga menjadi tujuan hadirnya Net Zero Hub membangun ekosistem enabling supaya perusahaan bisa mengeksekusi inisiatifnya untuk menjadi sustainable company,” jelasnya.
B20 Sustainability 4.0 Awards merupakan salah satu side event B20 Indonesia 2022 yang mengusung tema sejalan dengan agenda dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam ajang ini terdapat beberapa kategori yang dilombakan, diantaranya yaitu:
1) Clean Water & Sanitation Awards, yang fokus pada peningkatan akses untuk air bersih yang terdapat pada SDG6.
2) Responsible Consumption & Production Plastic Awards, yang fokus pada usaha daur ulang dan pengurangan penggunaan plastik, sejalan dengan SDG12.
3) Women in Sustainability Awards, yang fokus pada pemberdayaan wanita yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan pada SDG5.
Kategori HSBC Net Zero Transition Special Award
Selain itu, terdapat pula kategori spesial, Transition to Clean Energy Awards, sebagai bentuk apresiasi kepada pelaku usaha yang berkontribusi pada transisi energi berkelanjutan.
Untuk kategori spesial ini, HSBC sebagai perusahaan yang memberikan komitmen penuh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam melakukan transisi energi serta pembangunan berkelanjutan turut berkolaborasi dengan para juri sekaligus sponsor.
Francois de Maricourt, President Director HSBC Indonesia mengungkapkan bahwa bagi HSBC, inisiatif ini sangat selaras dengan misi mendukung nasabah dalam transisi ke net zero, terutama dengan mengoptimalkan penggunaan energi bersih.
“Dukungan kami terhadap penghargaan B20 Indonesia Sustainability 4.0 merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan memulai transisi ke net zero, serta untuk memberi pengakuan kepada perusahaan yang telah memulai perjalanan dan memberi contoh dalam Indonesia,” ungkapnya kepada Tribunnews, Senin (17/10/2022).
Terkait proses seleksi dan penilaian untuk HSBC Net Zero Transition Special Award, Francois de Maricourt menjelaskan bahwa sepenuhnya dilakukan secara independen dari B20 Sustainability 4.0 Award dan dipimpin oleh sekelompok individu yang sangat dihormati dalam bidang keberlanjutan.
HSBC bekerja sama dengan Kompas Litbang mengkurasi 100 perusahaan yang masuk dalam indeks Kompas 100 dan indeks SRI-KEHATI sebelum dipersempit menjadi 11 perusahaan dan menyerahkannya kepada dewan juri untuk memilih enam finalis.
Kemudian, proses penjurian akhir difokuskan untuk mengeksplorasi tiga kategori utama, yaitu investasi energi bersih, inovasi menuju energi bersih, dan pelibatan masyarakat dalam pengembangan energi bersih.
Francois menambahkan, platform HSBC Net Zero Transition Special Award akan menjadi awal dari upaya berdampak HSBC untuk membawa lebih banyak pemangku kepentingan dan bisnis untuk berkolaborasi dan menghasilkan hasil terbaik dalam dekarbonisasi ekonomi.
Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Vincentius Haru
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.