Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komnas HAM Tetap Kirim Tim ke Malang Meski Ekshumasi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Batal

Tim Komnas HAM tetap berangkat ke Malang meskipun rencana ekshumasi korban tewas Tragedi Kanjuruhan dibatalkan.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Komnas HAM Tetap Kirim Tim ke Malang Meski Ekshumasi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Batal
Tribunnews.com/Gita Irawan
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara mengatakan tim Komnas HAM tetap berangkat ke Malang meskipun rencana ekshumasi korban tewas Tragedi Kanjuruhan dibatalkan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pemantauan dan penyelidikan Komnas HAM RI yang dipimpin Komisioner Komnas HAM M Choirul Anam tetap berangkat ke Malang pada Rabu (19/10/2022) malam ini meskipun rencana ekshumasi korban tewas Tragedi Kanjuruhan di Malang dibatalkan.

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara mengatakan hal itu karena sampai saat ini Komnas HAM belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari pihak kepolisian terkait pembatalan rencana tersebut.

Selain itu, kata dia, Komnas HAM tetap akan ke Malang untuk mengkonfrontir sejumlah keterangan kepada pihak-pihak terkait.

"Yang lain juga tentu saja meminta keterangan para pihak termasuk juga mengkonfrontir keterangan-keterangan yang kita dapat dari PSSI, PT LIB, Match Com, Polisi artinya Mabes, kepada pihak-pihak yang ada di Malang karena ada hal-hal yang teknis pertandingan sifatnya. Itu yang akan dilakukan besok (Kamis)," kata Beka saat konferensi pers di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Rabu (19/10/2022).

Diberitakan sebelumnya Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto menyatakan agenda ekshumasi, autopsi jenazah Aremania korban Tragedi Kanjuruhan gagal dilangsungkan karena alasan pihak keluarga menarik diri.

Baca juga: FIFA dan Ketua PSSI Dikecam, Korban Tragedi Kanjuruhan 133 Orang, Eh Malah Senang-senang Main Bola

Kepastian batalnya agenda autopsi jenazah Aremania korban Tragedi Kanjuruhan itu disampaikan Kapolda Jatim dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang pada Rabu (19/10/2022).

Berita Rekomendasi

"Bagaimamana pun untuk pelaksanaan autopsi, salah satunya meminta persetujuan keluarga. Dan hasil informasi yang kami peroleh, hingga saat ini bahwa keluarga sementara belum menghendaki untuk dilakukan autopsi," ujar Toni usai menjenguk para korban Tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di RSSA, Rabu (19/10/2022).

Kapolda Jatim yang baru dilantik itu juga membantah informasi yang menyebutkan penyebab pihak keluarga Aremania menolak autopsi karena adanya intimidasi.

Baca juga: Komnas HAM Bakal Sandingkan Hasil Lab Gas Air Mata dengan Pakaian Korban Tragedi Kanjuruhan

"Tidak benar, sekali lagi tidak benar. Silahkan bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Semua sekarang sudah diketahui oleh publik informasi- informasi yang itu, dan media bisa mengkonfirmasi hal itu," ungkapnya.

TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM) langsung mengkonfrimasi kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang sebelumnya bersedia untuk autopsi, Devi Athok asal Bululawang, Kabupaten Malang.

Devi membenarkan, terkait tidak dilaksanakannya autopsi pada jenazah kedua anaknya itu.

"Enggak pak, biar azab Allah yang menghukum pelaku pembantaian kedua anak ku," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas