Survei IPO: Keterpilihan Partai Golkar Tetap Kokoh di Tengah Manuver Koalisi dan Deklarasi Capres
Elektabilitas Partai Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto tidak terpengaruh oleh berbagai manuver politik jelang Pilpres 2024.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Partai Golkar dan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto tidak terpengaruh oleh berbagai manuver politik jelang Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas Airlangga lebih tinggi dari beberapa ketua umum parpol lain.
Sedangkan mengenai elektabilitas partai politik, Golkar menempati posisi tiga besar di bawah PDI-Perjuangan dan Gerindra.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah menjelaskan mengenai hasil survei terkait pertanyaan partai mana yang dipilih jika pemilihan legislatif digelar hari ini, Partai Golkar menempati urutan ketiga dengan 9,3 persen.
Sementara Gerindra diurutan kedua dengan 12,4 persen dan PDIP menempati posisi pucuk dengan 26,2 persen.
"Partai Golkar menempati posisi ketiga dari hasil survei nasional yang kami lakukan pada periode 19-24 Oktober 2022," kata Dedi dalam hasil surveinya, Rabu (26/10/2022).
Berdasarkan hasil survei tersebut pula posisi Golkar konsisten di tiga besar pilihan warga dari popularitas logo partai.
Sebanyak 91,3 persen menjawab mengenal logo Partai Golkar, Gerindra 94,7 persen dan PDIP di posisi pertama dengan 96,5 persen.
Baca juga: Hasil Survei Sebut Golkar Tetap Tangguh di Tengah Manuver Koalisi dan Deklarasi Capres
Selanjutnya pada sisi elektabilitas calon presiden 2024, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendapat keterpilihan 4,6 persen mengungguli Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang hanya meraih 2,4 persen.
Sementara, pada kategori tokoh partai politik, Airlangga justru masuk tiga besar capres yang meraih dukungan 9,3 persen setelah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 11,8 persen, dan Prabowo Subianto 29,2 persen.
Dedi mengatakan elektabilitas yang diraih Airlangga tak terlepas dari posisinya sebagai ketua umum di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak membuat gaduh.
“Sehingga dipercaya Jokowi, kemudian berimbas pada elektabilitasnya yang kompetitif. Dengan elektabilitasnya itu, Airlangga sudah seharusnya capres sendiri,” katanya.
Sebagai informasi, survei IPO berlangsung 19-24 Oktober 2022. Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error 2,90 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen, serta melibatkan 1.200 responden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.