Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Pernah Alami Diskriminasi, Sosok Difabel Ini Sukses di Dunia Olahraga dan Dunia Kerja

Meski dengan kekurangannya, Galuh tidak sekalipun merasakan diskriminasi di dunia kerja sejak menjadi bagian dari Telkom Regional Jawa Tengah.

zoom-in Tak Pernah Alami Diskriminasi, Sosok Difabel Ini Sukses di Dunia Olahraga dan Dunia Kerja
ISTIMEWA
Galuh Puteri Pangesti, seorang talent creative di Wilayah Telkom Indonesia Regional Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Ada berbagai kisah inspiratif yang datang dari sosok-sosok dengan semangat dan tekad yang kuat. Salah satunya berasal dari Galuh Puteri Pangesti, seorang talent creative di Wilayah Telkom Indonesia Regional Jawa Tengah.

Sejak kecil, wanita berusia 24 tahun ini senang mengikuti lomba-lomba di berbagai bidang dan sukses meraih segudang prestasi.

“Dari SD tuh udah seneng ikut lomba, baik olahraga, seni, maupun akademik. Tapi, pas SD masih random, semuanya aku ikutin. Dulu banyak banget koleksi piagam soalnya yang bisa disimpan ya piagam, untuk medali dan piala disimpan oleh pihak sekolah,” jelas Galuh

Saat menduduki bangku SMP, Galuh pun terus mengikuti berbagai ajang perlombaan. Hanya saja, saat itu ia mulai fokus pada bidang olahraga, tepatnya pencak silat dan bola voli. Berkat itulah, bakat olahraga Galuh mulai terbentuk dan terasah.

Meski dengan bakatnya tersebut, takdir berkehendak lain. Semua berubah ketika ia mengalami kecelakaan motor berat bersama temannya saat ia menyelesaikan pendidikan SMP. Nahas,  kakinya terlindas truk dalam insiden itu.

Akibat musibah tersebut, Galuh sempat berpikir bahwa ia tidak akan bisa lagi melakukan aktivitas favoritnya, yaitu berolahraga. Namun, dengan semangat dan tekad yang kuat, ia terus berusaha mencari tahu tentang olahraga yang ramah untuk penyandang disabilitas.

“Aku cari-cari olahraga apa yang kira-kira cukup ramah buat aku yang masih newbie jadi penyandang disabilitas, dan ketemulah renang. Dari situ aku belajar dari nol, karena jujur, dari kecil enggak pernah bisa renang,” ungkap Galuh.

BERITA TERKAIT

Setelah mengasah keterampilan renangnya, Galuh pun bergabung dengan salah satu klub di daerah Solo. Perlahan tapi pasti, ritme kehidupannya yang lama ia dapatkan kembali. Lewat kejuaraan demi kejuaraan, Galuh pun berhasil mengukir banyak prestasi lagi.

Pada tahun 2017, Galuh pun sukses memenangkan medali perunggu kejuaraan renang yang diselenggarakan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia. 2 medali perak yang ia raih pada Pekan Paralympic Provinsi Jateng 2019 turut menjadi puncak dari prestasinya.

Lawan rasa pesimis dan terjun ke dunia kerja

Setelah berhasil bangkit dan menorehkan sejumlah prestasi, tantangan hidup Galuh belumlah terhenti. Waktu terus berjalan hingga Galuh harus menatap episode hidupnya yang baru, yakni terjun ke dunia kerja.

Kala itu, Galuh menyadari di dalam lubuk hatinya bahwa menjadi pegawai kantoran tidak akan mudah bagi dirinya. Namun, ia terus melawan rasa pesimis tersebut. Layaknya para pencari kerja lainnya, Galuh mulai melamar ke berbagai perusahaan, salah satunya adalah Telkom.

Tak disangka, lamaran yang ia ajukan sebagai calon agent 147 ke Telkom Jawa Tengah dilirik oleh pihak perekrut hingga lolos ke tahap wawancara. Pada saat proses wawancara, tanpa ragu Galuh menyatakan bahwa ia memiliki keahlian tambahan di bidang kreatif seperti Adobe family, desain, hingga editing video.

Keahlian yang dimilikinya tak disangka mengantarkan Galuh ke tim desain Telkom Jawa Tengah. Hingga akhirnya, ia diberikan mandat penuh untuk mengomandoi Divisi Kreatif Telkom Regional Jawa Tengah sejak tahun 2018.

“Aku kadang masih suka tanya sama diri sendiri, beneran enggak sih aku dipercaya oleh IndiHome untuk kerja di sini? Kok mereka percaya ya sama aku untuk memberikan pekerjaan ini? Karena jujur, kepercayaan yang mereka berikan ke aku itu menjadi salah satu hal yang bikin aku ingin senantiasa memberi kualitas pekerjaan yang bagus,” tuturnya.

Meski sudah sibuk menjalani kehidupan profesional, Galuh sebisa mungkin tetap meluangkan waktu untuk menjalankan aktivitas kegemarannya, termasuk berolahraga. Selain renang, ia mengaku juga gemar terhadap tinju. Menurutnya, aktivitas tinju dapat mengeluarkan energi negatif yang bersarang di tubuhnya.

Selain itu, Galuh juga gemar membaca buku cerita wayang, yang mungkin bagi sebagian orang adalah sebuah kegiatan yang kuno. Ia pun bercita-cita untuk membangun Art Gallery yang bisa digunakan semua orang dengan gratis kelak.

“Ini menjadi salah satu cita-cita saya agar siapapun bisa menikmati dan memandang hasil karya seniman-seniman keren di dalamnya,” kata Galuh.

Tak pernah alami diskriminasi

Walaupun dulu ia sempat merasa sangat terpuruk dan berputus asa, Galuh mengaku merasa cukup beruntung berkat kehadiran orang-orang terdekatnya.

“Bersyukur banget selalu dipertemukan dengan orang-orang baik, yang selalu kasih aku ruang dan kesempatan buat mencoba banyak hal-hal baru dan selalu percaya kalau aku bisa melakukan semuanya, meski dengan keterbatasan yang aku punya,” ucap Galuh.

Meski dengan kekurangannya, Galuh tidak sekalipun merasakan diskriminasi di dunia kerja sejak bergabung di Telkom Regional Jawa Tengah sejak Desember tahun 2017 lalu. Apresiasi khusus akan dukungan kerja yang didapatkannya perlu disematkan kepada rekan-rekan kerjanya di Telkom Regional 4 Jawa Tengah.

Menurutnya, teman-teman sekantornya kerap mendukung dan mempercayainya. Apresiasi selalu diterimanya jika melaksanakan tugas dengan baik. Begitu juga sebaliknya, teguran dan hukuman juga harus diterimanya secara proporsional jika melakukan kesalahan. Karena itulah, ia merasa bersyukur dan ingin senantiasa menghasilkan pekerjaan yang paling memuaskan. 

Peluang untuk berkembang secara adil, baik dalam hal kesetaraan gender dan disabilitas merupakan nilai luhur yang dipegang Telkom.

Telkom pun dengan teguh menjunjung nilai pemberdayaan masyarakat atau empowering society di lingkungan kerja untuk membuat lingkungan kerja yang saling care, collaborate, dan contribute (peduli, berkolaborasi, dan berkontribusi). Nilai ini pun tentunya sudah diterapkan IndiHome sebagai bagian dari TelkomGroup.

Perhatian lebih yang ditujukan untuk talenta internal ini diyakini dapat memupuk rasa empati para talenta TelkomGroup kepada para konsumen. Inspirasi tersebutlah yang secara nyata dapat ditemui dalam kisah inspiratif Galuh, salah satu wanita penyandang disabilitas hebat dari Telkom Regional Jawa Tengah.

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas