Apa Itu Robot Trading? Ini Ciri-ciri Penipuan Investasi Berkedok Penawaran Robot Trading
Kasus Robot Trading Net89 turut menyeret sejumlah artis. Lantas apa itu sebenarnya Robot Trading? Berikut penjelasan mengenai robot trading.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Robot Trading Net89 turut menyeret sejumlah artis.
Setidaknya ada lima publik figur yang turut terseret dalam kasus investasi bodong robot trading Net89 dengan pemilik Reza Paten.
Kelima publik figur itu adalah Taqy Malik, Atta Halilintar, Mario Teguh, Kevin Aprilio, kemudian Adri Prakarsa drummer Nidji.
Atas tudingan tersebut, Atta Halilintar, Taqy Malik, dan Kevin Aprilio kompak membantah terkait dirinya yang dianggap tergabung dalam trading NET89 milik Reza Paten.
Baca juga: Net89: Robot Trading Berbasis Forex yang Seret Atta Halilintar Terkait Kasus Investasi Bodong
Lantas apa itu sebenarnya Robot Trading?
Fenomena robot trading memang sedang naik daun di Indonesia seiring dengan meningkatnya tren berinvestasi.
Robot trading atau Expert Advisor (AE) merupakan peranti lunak komputer untuk membantu trader dalam mengambil keputusan dalam mengambil posisi sell atau buy dalam transaksi.
Robot Trading dapat bekerja secara otomatis untuk memonitor pasar, melakukan kalkukasi peluang entry, menempatkan transaksi, dan melakukan manajemen risiko berdasarkan algoritma yang telah ditanamkan pada baris-baris programnya.
Sistem ini tentu tidak berjalan sendiri, dan pasti ada yang menjalannya di baliknya.
Untuk mengendalikannya pun, harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang operasional robot trading serta instrumen investasi yang sesuai kebutuhan pengguna.
Daya pikat kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan menarik banyak orang ke platform trading yang secara otomatis memperdagangkan aset seperti mata uang atau forex.
Baca juga: DAFTAR Artis yang Terseret Kasus Robot Trading Net89, Atta Halilintar dan Kevin Aprilio Klarifikasi
Dikutip dari laman Ombudsman, sebetulnya robot trading tidak menjadi masalah, karena sebenarnya hanya berupa komputer dan selama yang menjalankan memiliki legalitas dan skema yang jelas, maka boleh saja.
Namun kini banyak robot trading yang telah diidentifikasi sebagai money game atau praktik penipuan atau investasi bodong.
Kejanggalan yang biasanya ditemukan yakni mengenai rasio untung-rugi yang tinggi dari robot trading.
Beberapa robot trading dipercaya memiliki rasio keuntungan atau biasa disebut dengan win rate hampir 90 persen.
Padahal, seperti diterangkan Bappebti, dalam perdagangan berjangka komoditi, tidak mengenal istilah keuntungan tetap dalam presentase tertentu.
Di mana karakteristik dari perdagangan berjangka komoditi adalah high risk high return yang artinya nasabah dapat memperoleh keuntungan yang besar namun juga dapat mengalami kerugian yang tak kalah besar.
Dengan menggunakan robot trading maupun manual trading, keduanya sama-sama memiliki risiko yang sama besarnya.
Untuk itu, meskipun menggunakan robot trading, investor harus tetap melakukan analisis teknikal, fundamental serta teknik lainnya.
Baca juga: Bareskrim Polri Tetapkan 8 Tersangka Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89
Berikut ini ciri-ciri money game yang berkedok penawaran robot trading forex atau cyripto, dilansir Instagram Bapebti:
- Diketagerikan ke dalam paket-paket investasi dimana paket tersebut akan menentukan besarnya jasa sewa robot, deposit (modal) yang diperlukan, dan besarnya profil sharing antara investor dengan perusahaan penyedia robot.
- Robot akan menghasilkan keuntungan dalam persentase tertentu (biasanya 1 persen perhari, 15-30 persen perbulan) dan juga akan membatasi kerugian dalam presentasi tertentu (biasanya 10 persen).
- Hanya dapat digunakan di pialang berjangka (broker) tertentu yang biasanya bukan merupakan pialang berjangka yang berizin dari Bappebti.
Dengan kata lain, tidak dapat digunakan disemua pialang berjangka (broker) meskipun sama-sama menggunakan MT4 atau MT5. - Member hanya memantau transaksi, tidak perkenankan untuk melakukan campur tangan dalam mengambil posisi.
Semua posisi dilakukan oleh master robot yang berada di perusahaan, sementara slava robot yang berada di metrader nasabah hanya mengikuti trading yang dilakukan oleh master robot. - Menggunakan sistem member get member. Investor diiming-imingi akan mendapatkan bonus atau komisi apabila dapat merekrut member baru.
- Berkedok menjual ebook, produk kecantikan atau produk lainnya dengan sistem Multilevel Marketing.
- Member mendaftar ke situs web perusahaan penyedia robot dengan memasukkan kode referal upline.
Setelah mendaftar akan diarahkan untuk memilih paket-paket robot trading dengan disertai penyetoran dana yang digunakan sebagai biaya sewa robot dan deposit modal yang diperlukan untuk bertransaksi.
(Tribunnews.com/Tio)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.