Cegah Stunting Dimulai Saat Remaja Melalui Aksi ABCDE
Intervensi Kementerian Kesehatan difokuskan untuk mencegah stunting pada “pesan tematik ABCDE”.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah stunting pada balita tidak bisa dianggap sebelah mata.
Kondisi ini berpotensi memperlambat perkembangan otak anak dan meningkatkan risiko penyakit kronis di kemudian hari, seperti obesitas, diabetes, dan hipertensi.
Adapun intervensi Kementerian Kesehatan difokuskan untuk mencegah stunting pada “pesan tematik ABCDE”.
Antara lain sktif minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri seminggu sekali dan Ibu hamil setiap hari minimal 90 tablet selama kehamilan.
Ibu hamil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali.
Cukupi konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan.
Baca juga: Jika Tidak Segera Diatasi, Stunting Dinilai Bisa Menghambat Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Datang ke posyandu setiap bulan untuk pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan.
Serta eksklusif ASI 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, drg Widyawati mengatakan, pihaknya kini berfokus pada intervensi spesifik penurunan stunting, termasuk perbaikan fasilitas sanitasi, edukasi kesehatan, serta dukungan gizi.
"Sehingga masyarakat lebih paham bagaimana mencegah stunting,” kata Widyawati dalam kegiatan Herbalife, Kamis (27/10/2022).
Menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGBI) 2019, 27.67 persen anak Indonesia mengalami stunting atau sekitar 1 dari 4 anak.
Meskipun angka ini sudah turun dari 37,2 persen pada tahun 2013.
Baca juga: ASI Eksklusif Turunkan Stunting di Indonesia, Jangan Menyerah Jika Menyusui Tak Lancar Ini Solusinya
Namun, tentu kondisi saat ini masih membutuhkan percepatan terlebih mengingat amanah Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 agar stunting bisa diturunkan ke angka 14 persen pada 2024.
Perusahaan nutrisi global terkemuka, Herbalife Nutrition turut mendukung upaya pencegahan stunting di Indonesia.
Senior Director & General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan, pihak turut membantu melalui program pembangunan fasilitas sanitasi sehat, penyediaan akses air bersih dan edukasi kesehatan bagi masyarakat di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Wapres Tekankan Pentingnya Pelibatan Pendakwah Untuk Penurunan Stunting di Indonesia
Program ini telah berjalan sejak tahun 2019 dan bermanfaat bagi perubahan gaya hidup yang lebih sehat, diharapkan nantinya meningkatkan akses dan kesadaran akan lingkungan yang sehat dan aman yang mengarah pada perubahan pola pikir dan perilaku serta kesejahteraan masyarakat.
Program ini secara langsung bermanfaat bagi 11.900 orang dan secara tidak langsung bermanfaat bagi 15.350 orang.
Anggota Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr Rimbawan mengatakan upaya dalam mencegah stunting perlu menerapkan prinsip gizi seimbang, mulai dari konsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan empat (4) prinsip gizi seimbang, antara lain selalu memperhatikan pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga, mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.