Mendagri: Memaparkan Data Negara yang Krisis, Bukan Bermaksud Menakut-nakuti
Muhammad Tito Karnavian mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk terus melakukan monitoring laju inflasi dan kondisi perekonomian.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
![Mendagri: Memaparkan Data Negara yang Krisis, Bukan Bermaksud Menakut-nakuti](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mendagri-tito-karnavian-rapat-inflasi-nih5.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk terus melakukan monitoring laju inflasi dan kondisi perekonomian.
Eks Kapolri itu membeberkan beberapa negara yang tengah mengalami krisis akibat angka inflasi yang cukup tinggi saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah yang digelar melalui video conference di Kantor Kemendagri Pusat, Jakarta, Senin (31/10/2022).
Menurutnya, data itu dipaparkan bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai bentuk kewaspadaan agar Indonesia mampu mengendalikan kenaikan harga dan ekonomi.
“Nah semuanya terjadi karena masalah inflasi dan ekonomi, dan keuangan. Oleh karena itulah kita secara rutin tetap terus memonitor inflasi kita, keadaan keuangan, dan ekonomi kita. Kita tidak menginginkan terjadi seperti di negara-negara tersebut,” kata Mendagri dalam keterangannya.
Menurutnya, pengendalian inflasi hanya dapat dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah pusat dan Pemda.
Sebab itu, Mendagri secara rutin menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah untuk menyinergikan langkah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi.
Mendagri menyebut, inflasi dan adanya ancaman perang nuklir membuat beberapa negara di Eropa mengalami kerusuhan, yang berujung tidak stabilnya keamanan dan terjadinya gangguan politik.
Baca juga: Mendagri Dorong Pemda Tak Ragu Gunakan Instrumen Keuangan APBD untuk Kendalikan Inflasi
Dia menilai, saat ini bangsa Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi yang masih dalam kategori baik, dan inflasi yang relatif terkendali.
Terlebih, Indonesia juga ditunjang oleh melimpahnya sumber daya alam (SDA) yang ditopang adanya dana desa.
Kekayaan SDA, baik darat maupun laut yang dimiliki bangsa Indonesia menjadi salah satu faktor Indonesia tidak mengalami ketergantungan secara berlebihan terhadap pasokan pangan yang berasal dari impor.
“Ya salah satu penyebabnya adalah resource based. Kita memiliki sumber daya alam yang kaya, kemudian juga adanya pembangunan yang cukup merata. Apalagi dengan adanya dana desa,” ujarnya.
Di samping itu, lanjut Mendagri, sinergisitas dan harmonisasi gerak langkah kebijakan antara pemerintah pusat dan Pemda menjadi daya dongkrak terhadap pengendalian harga dan laju inflasi dalam negeri.
“Satu yang mendongkrak yang membantu kita, dan yang lebih utama lagi adalah kerja sama kita, yaitu gerakan dari pemerintah pusat dan gerakan dari pemerintah daerah secara serempak, bersama-sama menangani situasi ini agar tidak terjadi krisis,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.