Penutupan KMAN VI, Sabang-Merauke Disatukan Lewat Tarian Kolosal Hingga Festival Kuliner Nusantara
Puncak kemeriahan penutupan KMAN VI ketika 250 pelajar menampilkan tarian kolosal yang menampilkan tarian adat nusantara dari Sabang-Merauke.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Libertus Manik Allo & Sigit Ariyanto
TRIBUNNEWS.COM, SENTANI - Penutupan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) yang digelar di Stadion Barnabas Youwe, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, Minggu (30/10/2022) malam, berjalan lancar dan meriah.
Puncak kemeriahan penutupan KMAN VI ketika 250 pelajar menampilkan tarian kolosal.
Baca juga: Tak Ada Voting, Pemilihan Sekjen AMAN Dilakukan Lewat Musyawarah Adat Para Peserta KMAN VI
Para penari ini menampilkan tarian adat nusantara dari Sabang-Merauke.
Penampilan para penari itu membuat ribuan masyarakat yang hadir dalam penutupan KMAN VI memadati pinggir Lapangan Barnabas Youwe.
Usai menampilkan tarian kolosal, para penari ini mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk menari bersama.
Sontak, para peserta dan tamu KMAN VI memasuki lapangan dan menari bersama.
Dari pantauan TribunPapuaBarat.com, terlihat wajah ceriah para peserta dan tamu yang ikut menari.
Tak terlihat adanya perbedaan yang ada semua membaur menjadi satu Bangsa Indonesia.
Festival
Sebelum penutupan berlangsung, rangkaian acara Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI menampilkan Festival Kuliner Nusantara yang berada di Stadion Barnabas Youwe (SBY).
Terdapat lebih dari 2.500 porsi yang disediakan untuk peserta KMAN maupun tamu umum.
Baca juga: Kulit Kayu Gnemo Tak Hanya Jadi Noken, Anna Mote Menyulapnya Jadi Sepatu Kulit Seharga Rp 500 Ribu
Menariknya lagi, semua diberikan secara gratis alias tidak perlu membayar.
Makanan yang disajikan di Festival Kuliner Nusantara ini disediakan oleh masing-masing Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) seluruh Indonesia.
Pantauan Tribun-Video.com di lokasi, tersedia berbagai menu lezat seperti papeda, swamening, coto Makassar, batagor, siomay, soto lamongan, hingga coto menggala.
Tampak para pengunjung menyerbu tenda-tenda tempat Festival Kuliner Nusantara digelar.
Panitia membagi jenis sajian dalam 2 deretan tenda berbeda, yakni halal dan non-halal.
Untuk kuliner serba halal berada di sebelah kiri panggung utama, sedangkan menu non-halal berada di sebelah kanan panggung.