Gerhana Bulan Total Terjadi pada 8 November 2022, Simak Infomasi Selengkapnya dari LAPAN
Simak informasi terjadinya fenomena Gerhana Bulan Total di bulan Novemeber, simak mengenai kapan terjadinya dan di mana bisa melihat selengkapnya.
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah informasi terjadinya fenomena Gerhana Bulan Total di bulan Novemeber.
Fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi pada hari Selasa 8 November 2022.
Disampaikan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) lewat unggahan pada akun Twitter @LAPAN_RI, Gerhana Bulan Total akan terjadi dengan durasi 1 jam, 24 menit.
Sedangkan durasi umbra sebagian hingga total akan terjadi selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.
Lebar Gerhana Bulan Total yang terjadi pada tanggal 8 November nanti adalah 1,3589 kali diameter bulan.
Sedangkan jarak pusat umbra ke pusat Bulan adalah 0,2570 kali diameter Bulan.
Baca juga: Fenomena Astronomis Bulan November 2022: Gerhana Bulan Total Terjadi pada 8 November
Gerhana bulan 8 November ini termasuk ke dalam gerhana ke 20 dari 72 gerhana dalam seri saros 136 antara tahun 1680-2960.
Puncak Gerhana Bulan Total akan dapat disaksikan mulai pukul 18.00 WIB atau 19.00 WITA atau 20.00 WIT.
Seluruh Indonesia dapat mengamati pucak terjadinya Gerhana Bulan Total, kecuali wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
Berikut adalah waktu proses terjadinya Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022 dari Awal penumbra hingga akhir.
Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022
Awal Penumbra
- Pukul 15:02 WIB
- Pukul 16:02 WiTA
- Pukul 17:02 WIT
Awal Sebagian
- Pukul 16:09 WIB
- Pukul 17:09 WITA
- Pukul 18:09 WIT
Puncak Gerhana
- Pukul 18:00 WIB
- Pukul 19:00 WITA
- Pukul 20:00 WIT
Akhir Sebagian
- Pukul 19:49 WIB
- Pukul 20:49 WITA
- Pukul 21:49 WIT
Akhir Penumbra
- Pukul 20:56 WIB
- Pukul 21:56 WITA
- Pukul 22:56 WIT
Baca juga: Negara Eropa Bisa Lihat Gerhana Matahari Hari Ini, Indonesia Baru Alami Gerhana Matahari Tahun 2023
Mengenal Fenomena Gerhana Bulan Total
Apa itu Fenomena Gerhana Bulan Total?
Menurut ORPA, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.
Fenomena itu disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk sebuah garis lurus.
Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika.
Ekliptika adalah bidang edar Bumi mengelilingi Matahari dengan orbit Bulan.
Gerhana Bulan Total akan terjadi pada fase Bulan Purnama.
Tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.
Hal ini karena orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika.
Serta waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari.
Dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar konfigurasinya dengan Bumi dan Matahari membentuk satu garis lurus.
Oleh sebab itu, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama berlangsung.
Saat Bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam.
Baca juga: Jenis-jenis Gerhana Matahari: Sebagian, Cicin, hingga Total
Seiring Bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi kemerahan.
Ini disebabkan oleh mekanisme hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi.
Hamburan Rayleigh yang terjadi ketika gerhana Bulan sama seperti mekanisme ketika Matahari maupun Bulan tampak berwarna kemerahan.
Saat keduanya berada di ufuk rendah dan langit yang mempunyairona jingga ketika Matahari terbit maupun terbenam.
Spektrum dengan panjang gelombang lebih pendek seperti ungu, biru dan hijau dihamburkan ke angkasa lepas.
Sedangkan spektrum dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah, jingga dan kuning diteruskan ke pengamat.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.