Melihat Semangat Ngatiem Ajak Tetangganya Daftar JKN
Ngatiem (47), tak ragu mengajak para tetangganya untuk segera mendaftar menjadi peserta JKN.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BUNGO – Jaminan Kesehatan Nasional (Program JKN). Itulah yang dirasakan Ngatiem (47), sehingga ia tak ragu mengajak para tetangganya untuk segera mendaftar menjadi peserta JKN. Ngatiem yang sehari-harinya bekerja sebagai penjahit di Desa Kelompok Tani Suka Makmur, Kabupaten Bungo adalah salah satu dari jutaan masyarakat yang merasakan sendiri manfaat dan kualitas layanan yang dihadirkan oleh Program JKN.
“Tahun lalu saya pernah menjalani operasi tumor di Rumah Sakit Permata Hati. Alhamdulillah, semuanya lancar dan pelayanan yang saya terima sangat baik. Saya sendiri sudah membuktikan bahwa manfaat Program JKN benar-benar bagus, sama sekali tidak ada diskriminasi. Sebelumnya saya juga pernah merasakan pelayanan kesehatan dengan jalur umum. Makanya saya bisa bilang pelayanannya sama, tidak dibeda-bedakan,” ujar Ngatiem pada Kamis (22/9/2022).
Ngatiem mengaku masih banyak dari tetangganya yang belum sadar akan pentingnya sebuah jaminan kesehatan. Oleh karena itu, ia selalu bersemangat menceritakan pengalamannya tersebut kepada para tetangganya.
Tak hanya itu, ia pun seringkali mengingatkan tetangganya untuk segera mendaftar JKN sebelum sakit.
“Masih banyak tetangga saya yang tidak percaya kalau jadi peserta JKN PBI tidak membayar iuran. Berhubung saya juga seorang kader di Dusun tempat saya tinggal, maka saya setiap pertemuan dengan warga selalu informasikan ke mereka agar mereka paham dan mau ikut Program JKN, baik yang PBI ataupun yang mandiri. Jika ada cerita tentang diskriminasi pelayanan, saya bilang tentu itu tidak benar. Yang namanya pelayanan, tidak mungkin ada kesengajaan untuk memberikan pelayanan yang buruk, apalagi kalau sampai bawa-bawa alasan karena pasien JKN," tegas Ngatiem.
Ia pun mengaku senang bisa berjumpa dengan petugas BPJS Kesehatan yang kebetulan singgah di Puskesma Babeko, sehingga ia bisa bertanya-tanya seputar alur pelayanan Program JKN yang belum dipahami betul olehnya.
Menurutnya, banyak warga setempat yang belum paham soal sistem rujukan berjenjang dan berpikir kalau berobat bisa langsung ke rumah sakit.
“Saya senang sekali bisa ngobrol dengan BPJS Kesehatan, jadi saya bisa teruskan informasi ke warga, bagaimana alur yang seharusnya kalau pakai JKN. Mudah-mudahan mereka bisa semakin paham,” ujar Ngatiem.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.