Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bawaslu Harap P2P Mampu Perkuat Gerakan Pengawasan Berperspektif Gender di Pemilu 2024

Bawaslu berharap Pendidikan Pengawas Partisipatif mampu bergerak bersama masyarakat untuk memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bawaslu Harap P2P Mampu Perkuat Gerakan Pengawasan Berperspektif Gender di Pemilu 2024
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) Lolly Suhenty berharap P2P mampu perkuat gerakan pengawasan berperspektif gender di Pemilu 2024 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI berharap Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) mampu bergerak bersama masyarakat untuk memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender di Pemilu 2024.

Diketahui, Bawaslu baru saja membuka "Kick Off P2P" bertajuk 'Perempuan Berdaya Mengawasi' di Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.

"Saya berharap, kick off ini menjadi titik mula Bawaslu, untuk bisa bergerak bersama masyarakat, memperkuat gerakan pengawasan yang berperspektif gender," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty dalam keterangannya, Minggu (6/11/2022).

Dia juga menjelaskan alasan Kota Padang dipilih sebagai tempat "Kick Off" P2P, dikarenakan Sumatera Barat memiliki sistem kekerabatan matrilineal.

Hal ini berarti adat Minangkabau memiliki pemahaman kalau perempuan memiliki derajat yang tinggi.

Baca juga: KPU Belum Ambil Sikap Usai Bawaslu Kabulkan Gugatan Lima Parpol Soal Verifikasi Administrasi

Lolly melanjutkan, adat tersebut merepresentasikan peran perempuan yang mampu setara dengan laki-laki dalam berbagai hal, khususnya pengawasan pemilu.

BERITA TERKAIT

“Kenapa di Sumatera Barat? Kenapa di Ranah Minang? Ini bukan tanpa alasan. Ranah Minang ini merupakan daerah yang budayanya matrilineal. Budaya yang mengutamakan perempuan," jelas Lolly.

"Matrilineal bermakna bahwa perempuan berdaya. Matrilinial bermakna antara perempuan dan lak-laki bisa bekerja sama,” tambahnya menegaskan.

Baca juga: Ketua Bawaslu: Ujaran Kebencian Hingga Netralitas ASN Dikhawatirkan Masih Terjadi di Pemilu 2024

Lolly yang juga mengampu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu ini menganggap, peserta P2P tidak hanya sebagai mitra strategis Bawaslu.

Mereka disebut Lolly punya leran penting untuk menunjukkan kepada dunia, bahwa Pemilu 2024 adalah Pemilu yang asyik, penuh kasih, sehat, dan menyenangkan.

“Kalian (peserta P2P) ini tidak sekadar mitra strategis Bawaslu. Tetapi kalian harus menunjukkan kepada dunia bahwa Pemilu 2024 adalah Pemilu yang asyik, penuh kasih, sehat, dan menyenangkan," ujarnya.

"Hal itu bisa diwujudkan jika kita saling bergandengan untuk melakukan pengawasan secara bersama maupun melakukan pengawasan secara mandiri,” ujar Lolly.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas