Menkes Budi Gunadi Sadikin Sebut Pandemic Fund Penting untuk Perkuat Arsitektur Kesehatan Global
Menkes Budi Gunadi Sadikin kerja sama antara keuangan dan kesehatan setiap negara penting untuk mempersiapkan keadaan bencana nonalam seperti Covid-19
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan hadirnya pandemic fund atau dana pandemi dapat memberikan pembiayaan untuk kapasitas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (PPR) terhadap pandemi yang akan datang.
Menurutnya, kerja sama antara keuangan dan kesehatan setiap negara penting untuk mempersiapkan keadaan bencana non alam seperti Covid-19.
"Dana pandemi adalah landasan di mana kita akan membangun kembali dan memperkuat arsitektur kesehatan global. Ini merupakan kemajuan besar pertama dari prioritas jalur kesehatan G20 tahun ini," kata Budi dalam keterangannya, Senin (14/11/2022).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan saat ini sudah mulai banyak negara semakin bergerak menuju kehidupan normal baru.
Kendati demikian, jutaan kasus baru Covid-19 dan ribuan kematian masih dilaporkan terjadi.
Baca juga: Menkes: Kasus Covid-19 Subvarian XBB Terbanyak di Batam
Karena itu, menurutnya penting bagi setiap negara untuk punya dana pandemi sebagai antisipasi atau pencegahan respons pandemi berikutnya.
"Oleh karena itu penting bagi setiap negara memiliki dana pandemi untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi di masa yang akan datang," ungkapnya.
Sebagai informasi, Presidensi G20 di Indonesia sepakat untuk membentuk dana pandemi bagi kepentingan pembiayaan sistem pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi masa mendatang.
Dana Pandemi dinilai perlu untuk mencegah dan menghadapi pandemi, sekaligus sinergi antar negara di bidang ekosistem kesehatan.
Baca juga: Banyak Konser Musik, Menkes Imbau Selalu Pakai Masker
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tiga tahun pandemi kemarin mengakibatkan disrupsi terberat, dan terbukti bahwa dunia tidak siap lantaran tak adanya arsitektur kesehatan yang andal untuk mengelola pandemi.
Atas dasar tersebut, semua negara dipandang perlu memastikan ketahanan komunitas internasional dalam menghadapi pandemi yang mungkin terjadi di masa mendatang.
Jokowi mengatakan presidensi Indonesia di G20 terus mendorong penguatan arsitektur kesehatan global untuk menciptakan sistem kesehatan global yang lebih andal terhadap krisis, serta inklusif dan berkeadilan.
Adapun berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dibutuhkan 31,1 miliar dolar AS setiap tahunnya untuk pembiayaan sistem pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons terhadap pandemi masa mendatang.
"Pandemi tidak boleh lagi memakan banyak korban jiwa dan meruntuhkan sendi-sendi perekonomian global," ucap Jokowi.