Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

NasDem Tolak Tarik Kadernya dari Kabinet Jokowi: Komitmen Kami Dukung Jokowi Sampai 2024

Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie atau Gus Choi menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan menarik kadernya dari kabinet Presiden Jokowi.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-in NasDem Tolak Tarik Kadernya dari Kabinet Jokowi: Komitmen Kami Dukung Jokowi Sampai 2024
Tribunnews.com/Amriyono Prakoso
Ketua DPP NasDem Effendi Choirie atau sering disapa Gus Choi menegaskan pihaknya tidak akan menarik kadernya dari kabinet Presiden Jokowi. 

Diberitakan sebelumnya, ketidakhadiran dan ucapan selamat Presiden Joko Widodo (Jokowi) di HUT ke-11 Partai Nasdem menuai tanda tanya. Hal ini pun menuai spekulasi soal ketidakharmonisan antara Surya Paloh dan Jokowi.

Aktivitis dan Politisi Nasional, Ferdinand Hutahaen menilai tindakan Jokowi itu menjadi bukti bahwa Eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak senang dengan manuver politik dari Surya Paloh.

Baca juga: Pengamat Yakin Jokowi Tak Berani Reshuffle Menteri dari NasDem, Ini Alasannya

Dia menilai hubungan keduanya kini telah selesai.

"Kalau memang pak Jokowi masih menilai NasDem Dan pak Surya Paloh itu adalah teman tentu pak Jokowi akan menyampaikan ucapan selamat. Namanya teman pastikan mengucapkan selamat ulang tahun, ini kan tidak ada sama sekali. Tidak datang dan tidak mengucapkan. Artinya bagi pak Jokowi tidak disampaikan saja tapi NasDem, Surya Paloh, End Game bagi pak Jokowi," kata Ferdinand dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).

Karena itu, Ferdinand menyarankan agar Surya Paloh menarik kadernya dari kabinet Jokowi.

Dia mengingatkan Surya Paloh harus bersikap sebagai negarawan.

"Analisis saya bagi Pak Jokowi end game sudah. Saya hanya menunggu sebetulnya kejantanan pak Surya Paloh akan mundur dari kabinet Indonesia dan tariklah kadernya. Saya minta Surya Paloh semakin jantan semakin gagah untuk tarik kadernya dari kabinet," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Eks Politikus Partai Demokrat itu menilai bahwa mundurnya Surya Paloh agar tidak menjadi duri dalam daging di dalam kabinet Presiden Jokowi.

"Supaya kabinet ini lebih harmonis bekerja untuk membangun bangsa ini ke depan. Supaya tidak menjadi duri dalam daging. Kan enggak enak jadi duri, nusuk-nusuk, nyakitin," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas