Fakta Meninggalnya Danrem 161/Wira Sakti Brigjen Iman Budiman, Awalnya Mengeluh Nyeri Dada
Berikut ini fakta-fakta meninggalnya Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Iman Budiman.
Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta meninggalnya Komandan Komando Resort Militer (Danrem) 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Iman Budiman.
Korem 161/Wira Sakti merupakan Satuan Teritorial TNI yang bermarkas di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan berada di bawah Komando Kodam IX/Udayana.
Adapun Brigjen Iman Budiman meninggal dunia diduga karena serangan jantung, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Perjalanan Karier Brigjen Iman Budiman, Danrem 161 Wira Sakti Kupang yang Meninggal Dunia
Dihimpun Tribunnews.com, Selasa (15/11/2022), berikut fakta-fakta meninggalnya Brigjen Iman Budiman:
1. Masih beraktivitas biasa seperti biasa pada Senin pagi
Sebelum meninggal dunia pada Senin siang menjelang sore, Brigjen Iman Budiman masih beraktivitas seperti biasa.
Menurut Kepala Seksi Penerangan Korem 161/Wirasakti, Mayor Dafrian, Brigjen Iman Budiman masih mengikuti acara di Korem sebelum akhirnya meninggal dunia.a
"Tadi ikut acara di kantor. Informasinya beliau mengalai dada sesak, kemudian dilarikan ke RSUD WZ Johannes Kupang," kata Mayor Dafrian, Senin, dikutip dari Pos Kupang.
2. Mengeluh nyeri dada pada Senin siang
Pada Senin (14/11/2022), pukul 13.45 Wita, Brigjen Iman Budiman mengeluh nyeri dada.
Berdasar laporan intelijen yang ditujukan kepada Plh Dantim Intelrem 161/Wira Sakti Kupang, nyeri dada yang dirasakan Brigjen Iman Budiman menjalar sampai ke punggung belakang dan mengeluh mual seperti masuk angin.
Setelah itu Brigjen Iman Budiman menelpon Dandenkes agar dikirimkan dokter beserta alat rekam jantung.
Dokter kemudian langsung menuju ke Makorem 161/Wira Sakti.
Setelah tiba di Makorem, dokter kemudian memasang O2 4 LPM dan memberikan suntikan obat anti nyeri, dan pemasangan rekam jantung kepada Brigjen Iman Budiman.
Kemudian dokter melaporkan kepada Dandenkes hasil EKG Danrem 161/Wira Sakti.
Hasilnya mengindikasikan ada gejala serangan jantung akut.
Dandenkes kemudian tiba di Korem pukul 13.50 Wita dan menyampaikan hasil pemeriksaan dokter kepada Brigjen Iman Budiman.
Kemudian Brigjen Iman Budiman disarankan untuk dirawat di rumah sakit.
Merespons saran itu, Brigjen Iman Budiman menyampaikan keinginannya untuk istirahat di rumah.
Pukul 14.00 Wita, setelah Danrem Iman Budiam pulang kediaman, Dandenkes beserta dokter penyakit dalam dan ambulans berencana untuk memohon agar Danrem Iman Budiman berkenan untuk dirawat.
Kemudian disampaikan oleh dokter penyakit dalam bahwa Danrem Iman Budiman dalam kondisi serangan jantung agar dirawat di rumah sakit dengan fasilitas ICU dan laboratorium pemeriksaan jantung.
Setelah dijelaskan, Danrem Iman Budiman mohon waktu ke kamar kecil.
Kemudian sang istri menyampaikan pada Tim kesehatan yang menunggu evakuasi bahwa Brigjen Iman Budiman tidak sadarkan diri di kamar mandi.
3. Dilarikan ke rumah sakit hingga akhirnya dinyatakan meninggal
Selanjutnya, segera dilarikan ke rumah sakit yang berjarak kurang lebih sekitar 5 menit dari kediaman.
Pukul 15.35 Wita, setiba di RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, langsung diterima oleh Tim Medis lengkap beserta direktur rumah sakit.
Sebelumnya Dandenkes sudah berkordinasi untuk merujuk Danrem Iman Budiman.
Ketika di rumah sakit telah dilakukan tindak-tindakan dan pemberian obat-obatan untuk merangsang kontraksi jantung agar kembali bekerja.
Setelah dilakukan kurang lebih 1 jam oleh Tim medis, pasien tidak respon sehingga dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Profil Brigjen Iman Budiman, Danrem 161 Wira Sakti Kupang yang Meninggal Dunia, Anak Eks Menhankam
4. Jenazah dibawa ke Jakarta
Jenazah Brigjen Iman Budiman sempat disemayamkan di Makorem 161/Wirasakti.
Setelah itu, jenazah diterbangkan ke Jakarta untuk dimakamkan.
"Jenazah almarhum diterbangkan tadi malam sekitar pukul 23.50 Wita," ungkap Kepala Seksi Penerangan Korem 161/Wira Sakti, Mayor Dafrian, kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).
Sebelum diterbangkan, digelar upacara upacara pemberangkatan jenazah Iman Budiman.
Upacara itu diikuti oleh Kasrem Wirasakti, Para Kepala Seksi Korem, Kapolda NTT Irjen Pol Johanes Hasadoma, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni, Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Hutama Wisnu.
Kemudian, pelaksana tugas Wali Kota Kupang George Hadjoh, para pimpinan organisasi perangkat daerah Provinsi NTT, Persit Kartika Candra Kirana Jajaran Korem 161/WS, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama serta masyarakat.
Setelah selesai upacara, jenazah Iman lalu dibawa menuju Bandara El Tari Kupang mengunakan mobil ambulans untuk selanjutnya diterbangkan menggunakan pesawat carter.
5. Dimakamkan hari ini
Jenazah Brigjen Iman Budiman selanjutnya dimakamkan hari ini, Selasa (15/11/2022) di Jakarta.
Namun, Tribunnews.com belum mendapat informasi lebih lanjut soal pemakaman Brigjen Iman Budiman.
6. Profil singkat
Dikutip dari laman Korem 161 Wira Sakti, Brigjen Iman Budiman lahir pada 4 Desember 1971 atau saat ini berusia hampir 51 tahun.
Brigjen Iman Budiman menjabat sebagai Danrem 161/Wira Sakti Kupang sejak 6 Desember 2021.
Sebelum menjabat sebagai Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen Iman Budiman menduduki posisi Dirsen Pussenif Kodiklatad pada 2020-2021.
Brigjen Iman Budiman lahir dari keluarga militer.
Ia merupakan putra dari mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam), Alm. Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat.
Edi Sudrajat menjabat sebagai Menhankam di era Presiden Soeharto.
Menurut Wikipedia, Iman Budiman merupakan lulusan Akmil tahun 1993.
Ia berpengalaman di bidang Infanteri.
Iman Budiman memulai karier menjadi Danyonif Linud 328/Dirgahayu (2009—2011).
Kemudian Danbrigif 15/Kujang II (2013—2014).
Berikutnya, Asops Kasdam V/Brawijaya (2014—2017).
Baca juga: Terkena Serangan Jantung, Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Iman Budiman Meninggal Dunia
Ia juga pernah menjadi Pamen Denma Mabesad (2017—2018).
Selanjutnya menjadi Danrem 044/Garuda Dempo (2018—2019).
Kemudian Pamen Denma Mabesad (2019—2020) dan kemudian Dirsen Pussenif Kodiklatad (2020-2021).
(Tribunnews.com/Daryono) (Pos Kupang) (Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)