PDIP Kalah Populer dari Golkar, Masinton: Warga Jakarta Masih Percaya Kami
Politikus PDIP Masinton Pasaribu menanggapu hasil survei Voxpol Center Research and Consulting menyebut popularitas PDIP kalah dari Golkar.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDIP Masinton Pasaribu menanggapi hasil survei Voxpol Center Research and Consulting menyebut popularitas PDIP kalah dari Golkar dan Gerindra.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, menanggapi hal tersebut.
Masinton mengatakan, survei merupakan potret persepsi masyarakat.
Ia juga menjelaskan, hal itu sifatnya selalu dinamis.
Terlebih survei yang berkaitan dengan partai politik.
Baca juga: Voxpol Center Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Bersaing Ketat
"Apalagi survei terhadap popularitas dan pengenalan partai politik," kata Masinton, saat dihubungi, Sabtu (19/11/2022).
Kemudian, Masinton menuturkan, PDIP masih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Indonesia, khususnya di Ibu Kota.
Hal itu menurutnya terlihat dari berbagai survei tentang elektabilitas dan keterpilihan partai politik di DKI Jakarta.
"Alhamdulillah masyarakat dan khususnya warga Jakarta masih mempercayakan pilihan politiknya bersama PDI Perjuangan," kata Masinton.
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Voxpol Center Research and Consulting menunjukkan polularitas Golkar berada pada posisi tertinggi, yaitu 89,8 persen.
Baca juga: Voxpol Center Survei Elektabilitas Capres-Cawapres: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Bersaing Ketat
Berdasarkan hasil survei, popularitas Golkar diikuti Gerindra, PDIP, dan PKS.
"Dari sisi popularitas, Golkar 89,8 persen, Gerindra 88,6 persen, PDIP 88,6 persen, dan PKS 79,5 persen," kata Direktur Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago dalam Rilis Peta Elektoral dan Simulasi Kandidat Capres-Cawapres Potensial Pilpres 2024 pada Jumat (18/11/2022).
Kemudian popularitas tertinggi diikuti Demokrat 79,4 persen, NasDem 78,9 persen, PKB 78,4 persen, PAN 78,2 persen, PPP 74,8 persen, Perindo 66,8 persen, Hanura 65,3 persen, PBB 55,9 persen, dan PSI 42,5 persen.