Komisi I DPR Sebut Tak Masalah Fit and Proper Test Calon Panglima TNI Dilakukan di Masa Reses
Komisi I DPR RI meminta publik tidak khawatir soal adanya kekosongan jabatan di posisi Panglima TNI.
Penulis: Reza Deni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Bobby Rizaldi menyampaikan hingga saat ini surat presiden (surpres) soal pergantian Panglima TNI belum diterima.
Bobby pun menyebut Rabu nanti akan ada rapat internal yang akan membahas agenda masa sidang ini.
"Di situ mungkin ada update surat masuk yang sampai tadi belum ada info," kata Bobby dalam pesan yang diterima Tribunnews, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Soal Panglima TNI Pilihan Jokowi, Wapres Maruf: Saya Kira Tidak Lama lagi Diumumkan
Bobby menyebut, bukan tidak mungkin Komisi I akan melakukan fit and proper test calon Panglima TNI pada masa reses.
Adapun masa reses DPR dimulai pada 16 Desember 2022.
"Iya bisa itu, tidak masalah. Reses 16 Desember, sepertinya masih cukup waktu sampai saat Panglima Pak Jenderal Andika masa pensiun pada 21 Desember," kata dia.
Karena itulah, Bobby meminta publik tidak khawatir soal adanya kekosongan jabatan di posisi Panglima TNI.
"Saya rasa saat ini bisa disampaikan agar publik memberi kesempatan Presiden Jokowi, semoga tidak ada kekosongan seperti pada saat peralihan dari Pak Faisal Tanjung ke Pak Wiranto, dr tanggal 12 Februari ke 16 Februari 1998, sebelum UU 34/2004 TNI ada. Setelahnya rasanya belum ada kejadian terulang," pungkas Bobby.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F Paulus, berharap Surat Presiden (surpres) soal penggantian Panglima TNI dikirim ke DPR sebelum 25 November 2022.
"Kita tunggu, tapi kita sudah ada informasi akan diproses karena waktu kita masih ada kok untuk proses ya. Mungkin kita tinggal tunggu saja apakah calonnya satu atau dua ya kita menyesuaikan aja," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/11/2022).
Lodewijk mengatakan itu usai Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, sudah melaporkan ke Lodewijk agar mendorong pemerintah segera mengirimkan surpres itu.
Sekjen Partai Golkat itu mengatakan soal agenda padat Presiden Joko Widodo dan jajarannya, seperti agenda presidensi G20 Indonesia di Bali yang menurutnya sebagai salah satu faktor belum dikirimkannya Surpres pengganti Panglima TNI.
Baca juga: Isu Jabatan Panglima TNI Andika Perkasa Diperpanjang, Pengamat ISESS: Tidak Ada Urgensi
"Kita tahu kan ya presiden hampir enggak pernah pulang ke Jakarta. Habis mereka dari, katakan dari Amerika, terus kemarin ada G20, kemudian berangkat lagi ke Thailand," jelasnya.
Lodewijk mengatakan bahwa sudah ada bayangan siapa nama yang akan dikirimkan presiden menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Kendati demikian, eks Danjen Kopassus itu tak mengungkapkan siapa sosok pengganti Jenderal Andika.
"Mungkin lebih rumit waktu Pak Andika dulu kan. Kalau sekarang kan calonnya sudah terbayang sama teman-teman wartawan, kira-kira siapa itu," tandas Lodewijk.