Update Gempa Cianjur M 5,6: Polisi Sebut 1 Orang Meninggal Dunia akibat Tertimpa Bangunan
Kapolres Cianjur mengatakan gempa berskala M 5,6 hingga kini telah menyebabkan satu orang meninggal dunia. Korban meninggal karena tertimpa bangunan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan menuturkan gempa berskala M 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyebabkan satu orang meninggal dunia.
Kini, kata Doni, korban meninggal dunia telah dievakuasi ke RSUD Cianjur.
Doni mengungkapkan satu korban meninggal dunia itu diakibatkan tertimpa reruntuhan bangunan.
Dirinya juga mengatakan ada beberapa korban luka dan kerusakan akibat gempa yang dirasakan hingga DKI Jakarta itu.
"Ada masyarakat yang mengalami dampak kerusakan baik rumah maupun juga korban luka-luka sampai satu orang tadi meninggal dunia dan kita sudah bantu untuk evakuasi," ujarnya dalam Breaking News Kompas TV, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Gempa M 5,6 di Cianjur, Getarannya Terasa sampai Jakarta dan Bandung, Warga: Saya Kira Kereta Datang
Hingga kini, Doni menjelaskan pihaknya masih mendata korban yang telah dievakuasi di rumah sakit di Cianjur.
"Hingga kini, kami juga melakukan pengecekan di rumah sakit seandainya ada masyarakat yang dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan akibat gempa," jelasnya.
Lebih lanjut, Doni mengimbau kepada masyarakat Cianjur agar tidak berada di dalam gedung lantaran masih diperkirakan ada gempa susulan.
"Untuk sementara waktu tidak di dalam gedung atau rumah," imbaunya.
Doni mengatakan masyarakat bisa melaporkan situasi dan kondisi di wilayah Cianjur ke Call Center Polri 110 dan layanan Lapor Kapolres yaitu 0821-1577-1110.
Selain itu, Polres Cianjur juga telah menyediakan pengungsian bagi warga terdampak dan akan diumumkan ke masyarakat.
Baca juga: Warga Dekat Taman Bunga Nusantara Rumahnya Rusak Imbas Gempa Cianjur
Sebelumnya, gempa berskala magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) sekira pukul 13.21 WIB.
Gempa yang berpusat di 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur itu terasa hingga DKI Jakarta.
Menurut Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki potensi merusak.
"Mohon hindari bangunan retak dan tebing yang berpotensi longsor," jelas BMKG dalam unggahanya di akun Instagram, @infobmkg.
BMKG pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada pasca terjadinya gempa.
Untuk selengkapnya berikut daftar daerah yang terdampak gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022):
- II-III MMI: DKI Jakarta, Rancaekek, Tangerang Selatan, dan Tangerang.
- III MMI: Cimahi, Lembang, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, Bayah.
- IV-V MMI: Garut dan Sukabumi
- V MMI: Cianjur.
Penjelasan BMKG soal Gempa Cianjur
Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan gempa di Cianjur disebabkan adanya aktivitas sesar Cimandiri.
Sebagai informasi, sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif yang terletak di bagian barat dari provinsi Jawa Barat.
Selain itu, Daryono menjelaskan jenis gempabumi di Cianjur adalah gempa dangkal dan memiliki mekanisme pergerakan geser.
"Gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri."
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser," jelas Daryono dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Saat Kepala BMKG Minta Anggota DPR Keluar Gedung Ketika Gempa M 5,6 di Cianjur: Tolong Keluar Dulu
Menurut monitoring BMKG, hingga pukul 13.50 WIB, telah terjadi sembilan gempa susulan dengan magnitudo terbesar adalah M 4,0.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Gempa Bumi