Gempa Cianjur, 151 Orang Masih Hilang
BNPB mencatat berdasarkan data teranyar per Selasa (22/11/2022) petang, korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur, berjumlah 268 orang.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berdasarkan data teranyar per Selasa (22/11/2022) petang, korban meninggal dunia akibat gempa bumi Cianjur, Jawa Barat berjumlah 268 orang.
Dari jumlah tersebut, 122 jenazah sudah berhasil diidentifikasi.
Dari data tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan masih ada korban hilang berjumlah 151 orang.
"Masih ada korban hilang dan ini masih dilakukan pencarian secara terus menerus sejumlah 151 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Selasa (22/11/2022).
Kendati demikian, Suharyanto menyampaikan tak menutup kemungkinan jumlah korban hilang tersebut, sebagian ada dalam data 146 korban meninggal dunia yang belum teridentifikasi.
Baca juga: Panik saat Gempa Cianjur, Sejumlah Santri di Sukabumi Lompat dari Lantai 3 Gedung Pondok Pesantren
"Bisa saja yang masih hilang pencarian itu sebagian ada dalam data 268 yang belum teridentifikasi, karena yang sudah teridentifikasi itu kan 122 jenazah," tuturnya.
Selain itu, BNPB juga mencatat korban luka-luka sebanyak 1.083 orang.
Adapun kerugian materil dari gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, mengakibatkan 6.570 unit rumah rusak berat, 2.071 unit rusak sedang, dan 12.641 unit rusak ringan. Kondisi tersebut membuat 58.362 orang mengungsi.
Baca juga: BNPB Sebut Ada 2 Skema Bantuan Rumah bagi Korban Gempa Cianjur, Ini Penjelasannya
Daerah terdampak meliputi 12 kecamatan, yakni Kecamatan Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojong Picung, Cikalongkulon, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.
"Dari 12 kecamatan ini, masing-masing kecamatan sudah berdiri tempat pengungsian. Bahkan mungkin jumlahnya bertambah karena tempat pengungsian 12 ini adalah tempat pengungsian yang diharapkan terpusat bagi kecamatan terkait. Tapi ada juga warga yang mendirikan tenda seadanya di dekat rumahnya masing-masing," tutupnya.
Kegempaan makin melemah
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tidak cemas terhadap gempa susulan yang terjadi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut, kondisi kegempaan saat ini semakin melemah.
Tercatat pada data yang termonitor pukul 17.00, gempa susulannya sudah terjadi 145 kali.
"Namun tidak perlu dicemaskan, karena gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, yang bisa mencatat adalah alat," ujar Dwikorita dalam konferensi pers, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Puan Maharani Bicara Soal Tanggap Darurat Gempa Cianjur: Penanganan Korban Harus Jadi Prioritas
Ia menjelaskan, beberapa yang dirasakan paling besar gempa susulan adalah magnitudo 4,2 dan yang paling kecil 1,2.
Dirinya pun memprediksi gempa susulan akan berhenti terjadi dalam empat hari kedepan.
"Sehingga BMKG memperhitungkan kurang lebih 4 hari lagi insya Allah gempa-gempa tersebut sudah makin berkurang Insya Allah berhenti," jelas Dwikorita.