Kementerian PPPA Terjunkan Tim Layanan Anak dan Perempuan ke Lokasi Gempa Cianjur
Kementerian PPPA menerjunkan tim untuk memantau langsung kondisi anak dan perempuan yang menjadi korban gempa Cianjur.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menerjunkan tim untuk memantau langsung kondisi anak dan perempuan yang menjadi korban gempa Cianjur.
Data dari pemerintah Kabupaten Cianjur per 21 November 2022, tercatat 162 orang meninggal dan mayoritas diantaranya adalah anak-anak.
"KemenPPPA telah menerjunkan tim untuk memantau langsung kondisi di lapangan dan mengupayakan penanggulangan bencana yang ramah terhadap anak dan perempuan," ujar Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar, melalui keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
"Termasuk mendukung penyediaan data kelompok beresiko, dan melakukan pendampingan anak dan perempuan di lokasi bencana sesuai dengan hasil Rapat Koordinasi tanggal 21 November 2022 yang diselenggarakan oleh BNPB," tambah Nahar.
Nahar mengatakan tim tersebut diterjunkan, karena anak dan perempuan lebih rentan terhadap kasus kekerasan di lokasi pengungsian.
Baca juga: Update Data Dampak Gempa Cianjur: Korban Meninggal 268 Jiwa, 151 Hilang, 22.198 Rumah Rusak
Anak-anak dan perempuan, kata Nahar, memiliki kebutuhan spesifik yang perlu dipenuhi meskipun dalam kondisi bencana.
Tim Layanan KemenPPPA juga telah menyiapkan 100 paket bantuan kebutuhan spesifik bagi anak berusia 0-2 tahun sebanyak 24 paket, 3-7 tahun sebanyak 20 paket, 8-18 tahun sebanyak 56 paket.
Adapun paket bantuan spesifik tersebut terdiri dari popok bayi, biskuit, bubur bayi, susu bubuk, masker anak, pembalut, peralatan sanitasi, mainan kayu dan peralatan salat.
Nahar menyatakan anak-anak yang meninggal dan terdampak luka akibat bencana alam memerlukan perlindungan khusus, tidak terkecuali kelompok perempuan.
Baca juga: BMKG Catat 145 Kali Gempa Susulan di Cianjur, Kondisi Kegempaan Semakin Melemah
Dalam kondisi bencana, perempuan dan anak menjadi kelompok rentan sehingga pemerintah daerah setempat diharapkan memberikan perhatian khusus.
Dirinya mendorong pemerintah daerah setempat untuk menyiapkan pos ramah perempuan dan anak di kawasan pengungsian gempa Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November 2022.
"Kami mendorong pemerintah daerah setempat agar dapat memberikan respon penanggulangan bencana yang ramah terhadap kelompok rentan, anak, perempuan, lansia dan disabilitas, salah satunya melalui penyediaan pos bencana ramah perempuan dan anak di lokasi pengungsian,” ungkap Nahar.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga sendiri dijadwalkan untuk mengunjungi lokasi bencana gempa bumi Cianjur pada Selasa, 22 November 2022.