Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal Dunia Capai 162 Orang, 115 Gempa Susulan Terjadi

Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur mencapai 162 orang. Sementara hingga Selasa pagi, ada 115 gempa susulan yang tercatat.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal Dunia Capai 162 Orang, 115 Gempa Susulan Terjadi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Korban luka akibat gempa bumi menjalani perawatan di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Jalan Rumah Sakit, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Hingga saat ini, jumlah korban meninggal dunia mencapai 162 orang, dan gempa susulan tercatat terjadi 115 kali. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) mencapai 162 orang.

Jumlah korban gempa tersebut merupakan update BPBD Kabupaten Cianjur hingga Senin malam pukul 20.00 WIB.

Selain 162 orang meninggal dunia, sedikitnya 326 orang luka-luka.

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 itu juga membuat sedikitnya 13.784 orang mengungsi.

Adapun rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa Cianjur mencapai lebih dari 2.000 unit.

Gempa Cianjur terjadi Senin siang pukul 13.21.10 WIB.

Pusat gempa berada di darat. 

Berita Rekomendasi

Dalam catatannya, BMKG menyatakan gempa yang berada di 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini tidak berpotensi tsunami.

Perlu diketahu, gempa di Cianjur, Jawa Barat ini berada di kedalaman 10 kilometer.

Kata BMKG gempa tersebut merupakan gempa darat sehingga berpotensi merusak.

Baca juga: Adik Dinar Candy Hilang Pasca-Gempa Cianjur: Selamatkan Adikku, Tolong

115 Gempa Susulan

Sementara itu gempa susulan di Cianjur mencapai lebih 100 gempa.

Hingga Senin malam pukul 24.00 WIB, BMKG stasiun Bandung mencatat ada 97 kali gempa susulan.

"Update susulan gempa bumi Cianjur 5.6 magnitudo, hingga pukul 22 November 2022 pukul 00.00 WIB, terjadi 97 gempa dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," ujar kepala Stasiun BMKG Bandung, Teguh Rahayu dalam keterangan pesan singkatnya, Selasa (22/11/2022), dikutip dari Tribun Jabar.

Lalu dari 00.00 WIB hingga 02.00 WIB dini hari tadi, BMKG Wilayah 2 melalui Twitter resminya menyebut terjadi sembilan kali gempa susulan.

Terbaru, pada Selasa (22/11/2022) pukul 05.00 WIB, total gempa susulan berjumlah 115 gempa.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Kami juga mengimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa susulan," kata Rahayu.

"Jika akan ada warga yang tetap tinggal di dalam rumah, direkomendasikan untuk diperiksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbuhnya.

Korban luka akibat gempa bumi menjalani perawatan di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Jalan Rumah Sakit, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di kawasan Kabupaten Cianjur sekitar pukul 13.21 WIB, hingga pukul 21.00 korban meninggal dunia sebanyak 162 jiwa, 326 luka berat dan ringan, 2.345 rumah rusak dan sekitar 13.400 jiwa mengungsi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Korban luka akibat gempa bumi menjalani perawatan di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Jalan Rumah Sakit, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di kawasan Kabupaten Cianjur sekitar pukul 13.21 WIB, hingga pukul 21.00 korban meninggal dunia sebanyak 162 jiwa, 326 luka berat dan ringan, 2.345 rumah rusak dan sekitar 13.400 jiwa mengungsi. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Karakteristik Sumber Gempa Belum Diketahui

Sementara itu gempa bumi yang terjadi di Cianjur disebut bersumber dari aktivitas Sesar Cimandiri. (Baca juga: Profil Sesar Cimandiri yang Membentang dari Pelabuan Ratu Sampai Subang Pemicu Gempa Cianjur)

Dikutip dari Tribun Jabar, Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan hingga saat ini belum diketahui karakteristik Sesar Cimandiri.

"Kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya," ujar Hendra, dalam keterangannya, Senin (21/11/2022). 

Hendra mengatakan, pusat gempa bumi pada umumnya memiliki struktur berupa dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.

"Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai," katanya.

Hendra menyebut sebagian batuan rombakan gunung api tersebut telah mengalami pelapukan.

Endapan tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Kemudian pada struktur perbukitan terdapat bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan dan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," ucapnya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Adi Suhendi) (TribunJabar.id/Dian Herdiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas