Alasan Polri Tak Tangkap Kharisma Jati yang Hina Ibu Negara Iriana Jokowi, Dasarnya SKB 3 Menteri
Kharisma Jati, sosok yang dianggap menghina Ibu Negara Jokowi tak ditangkap oleh polisi.
Penulis: garudea prabawati
Editor: bunga pradipta p

TRIBUNNEWS.COM - Kharisma Jati tak ditangkap oleh pihak kepolisian, hal itu menyikapi aksi Komikus asal Yogyakarta itu yang baru-baru membuat heboh publik.
Kharisma Jati dianggap telah menghina Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi).
Hingga saat ini belum dilakukan penangkapan terhadap Kharisma Jati meski identitasnya sudah diketahui.
Melalui akun Twitternya @KoprofilJati, Kharisma Jati mengunggah foto Iriana saat bersama Ibu Negara Korea Selatan, Kim Kun-Hee.
Caption yang ditulis pada unggahan foto tersebut dianggap memperolok Iriana Jokowi.
“Bi, tolong buatkan tamu kita minum. Baik, Nyonya,” tulis akun @KoprofilJati.
Polri pun memberikan alasannya mengapa Kharisma Jati tak segera ditangkap.
Baca juga: Kharisma Jati Syok usai Cuitan Hina Iriana Jokowi Viral, Kini Tak Ingin Diganggu
Selain memang pihak dari Iriana Jokowi yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, putra dari Iriana Jokowi, sepakat untuk tidak melaporkan Kharisma Jati.
Kombes Reinhard Hutagaol Kasubdit 1 Dittipidsiber Bareskrim Polri mengatakan harus ada pelapor untuk kasus Kharisma Jati tersebut.
Namun diketahui hingga saat ini tidak ada pelapor langsung ke polisi.
"Berdasarkan SKB 3 menteri itu harus ada pelapor langsung yang merasa dirugikan, dan sampai sekarang belum ada," katanya dikutip dari tayanga YouTube Kompas TV.
Polri akan menindaklanjuti soal perkara Kharisma Jati dengan mengajukan pemblokiran akun yang bersangkutan.
"Tindak lanjutnya untuk itu mungkin kita ajukan (akunnya) untuk diblokir ke Kominfo," katanya.
"Sampai sekarang kita belum menerima laporan," imbuhnya.

Baca juga: Buntut Cuitan Hina Iriana Jokowi, Kharisma Jati Berharap Tak Dibawa ke Jalur Hukum
Sebelumnya, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto juga menjelaskan jika dalam kasus ini belum ada laporan dari pihak yang merasa dirugikan.
"Ini delik aduan, ada LP dari pihak yang dirugikan. Sampai saat ini di SPKT Polda DIT dan jajaran belum ada LP terkait peristiwa tersebut," ujarnya pada Minggu (20/11/2022) dikutip dari Kompas.com.
Karena belum ada laporan yang masuk, Polda DIY belum dapat melakukan penangkapan.
"Polda DIY belum melakukan penangkapan," jelasnya.
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus unggahan Kharisma Jati masih dalam tahapan penyelidikan.
"Masih dalam proses penyelidikan mas," kata Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (19/11/2022).
Adi Vivid menuturkan dalam penyelidikan menemukan konten yang diunggah oleh terduga pelaku tersebut. Selanjutnya, penyidik melakukan pendalaman dan mengantongi identitas pelaku.
Adi Vivid menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar media sosial yang ada hendaknya digunakan untuk hal-hal yang positif, jangan disalahgunakan untuk menyebarkan SARA, penghinaan, pornografi, kebencian serta hal negatif lainnya.
"Apabila tetap dilakukan maka Akan Kami proses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.
Postingan soal Iriana Jokowi Dihapus, Kharisma Jati Minta Maaf
Kharisma Jati, sosok yang disebut-sebut memiliki akun @KoprofilJati, meminta maaf kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi.
Menurut penelusuran Tribunnews, nama Kharisma Jati sempat masuk dalam daftar trending di twitter, pada Jumat (18/11/2022).
Pun dalam daftar perncarian Google, Kharisma Jati juga trending, buntut komentar berbau penghinaan pada foto Iriana Jokowi dan Kim Kun-Hee tersebut.
Salah seorang netter kemudian mengunggah sebuah link Facebook, setelah di klik merujuk pada postingan permintaan maaf Kharisma Jati.
Dalam postingan tersebut, Kharisma Jati meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana Jokowi, dan seluruh keluarga besar presiden.

Begini bunyinya:
"Surat Terbuka Permintaan Maaf
Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo berserta seluruh Keluarga Besar Kepresidenan.
Dengan ini saya, Kharisma Jati, meminta maaf kepada Keluarga Besar Presiden RI atas unggahan saya di media sosial yang menyinggung perasaan anggota keluarga Bapak Presiden Joko Widodo, termasuk kerabat, staf, dan pejabat di lingkungan kepresidenan.
Permintaan maaf ini saya nyatakan dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, tanpa unsur keterpaksaan maupun kepura-puraan.
Dan jika dari pihak terkait bermaksud mengadakan tuntutan hukum maka saya akan menerima dengan lapang dada atas segala hukuman yang adil dan setimpal."
Namun isi surat terbuka selanjutnya dirinya membuat perkecualian.
Yakni dirinya tidak akan memaafkan 'para pendukung fanatik rezim ini,' katanya.
Baca juga: Kharisma Jati Syok usai Cuitan Hina Iriana Jokowi Viral, Kini Tak Ingin Diganggu
"Namun tidak ada sedikitpun permintaan maaf saya terhadap para pendukung fanatik rezim ini, yang merasa bisa berbuat sesukanya sendiri tanpa mengindahkan moral dan etika, karena saya bukan penjilat, pembeo, maupun perundung, dan tidak sedikitpun saya membenarkan perbuatan semacam itu.
Framing, fitnah, dan ujaran kebencian yang mereka buat hanya mencerminkan arogansi dan kemunafikan mereka.
Demikian surat terbuka ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun."
Cuitan Awal Dihapus
Awalnya, lewat akun @KoprofilJati, dirinya mengunggah sebuah kalimat yang dianggap sarkasme, membubuhkan caption pada foto Iriana Jokowi yang bersanding dengan Ibu Negara Korea Selatan Kim Kun-Hee.
“Bi, tolong buatkan tamu kita minum. Baik, Nyonya,” tulis akun @KoprofilJati di atas foto tersebut.
Sontak cuitan tersebut mengundang kritik pedas dari para warganet.
Termasuk putra sulung dan bungsu Iriana Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Baca juga: Ditanya Apakah Laporkan Akun @KoprofilJati yang Hina Iriana, Ini Jawaban Gibran
Menanggapi cuitan yang dianggap bernada penghinaan tersebut, Gibran menjawabnya dengan santai.
Gibran tampak menanggapi cuitan seorang warganet di twitter yang meminta Polri memproses dugaan penghinaan pada Ibu Negara Indonesia itu.
"Halo pak @DivHumas_Polri tolong ketersediaannya untuk memeriksa. Untuk mas @kaesangp dan mas @gibran_tweet perjuangkan harga diri Ibu kamu yang saat ini menjadi Ibu Negara," tulis akun Norman Putra Erlangga.
"Halah santai aja bang," jawab Gibran santai

Di sisi lain akun @KoprofilJati sebelumnya mengkonfirmasi soal caption-nya.
“Sorry. gaes. Postingan dgn gambar ibu negara sy hapus. Kayaknya banyak yg salah paham menganggap saya merendahkan orang di gambar tersebut.”
“Menjadi ibu negara ga ada hubungannya dengan tampilan fisik. Semua org tahu itu fakta. Semua ras dan suku bangsa itu setara.”
“Justru kebiasaan masyarakat kita yg suka menilai sesuatu dari tampilan fisik. Itu yg sepatutnya jadi bahan ejekan,” ujar pemilik akun itu mengklarifikasi.
Kaesang Pangarep pun mengomentari cuitan tersebut:
“Lha terus maksudmu gimana?” tanya Kaesang.
Senada dengan sang adik, Gibran Rakabuming Raka juga mengomentari konfirmasi tersebut.
"Salah Paham?" ungkap Gibran.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Wijaya Kusuma)