KTT G20 Dinilai Sukses, Menko Airlangga: Indonesia Punya Sikap Politik Inklusif
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keberhasilan Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 berkat sikap politik yang inklusif
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- KTT G20 yang berlangsung di Bali 15-16 November lalu dinilai sukses.
Indikatornya adalah KTT G20 mampu menghasilkan konsensus Bali Leaders Declaration.
Awalnya, pelaksanaan KTT G20 dikhawatirkan akan minim kehadiran negara dunia karena konflik yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.
Di balik kekhawatiran itu, ternyata Indonesia mampu menghadirkan 17 negara.
Pertemuan tersebut melahirkan kesepakatan Leaders Declaration yang berisi 52 paragraf.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, keberhasilan Indonesia menjadi Presidensi KTT G20 berkat sikap politik yang inklusif.
"Kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina sangat membantu perhelatan KTT G20. Hal itu menjadi simbol bahwa Indonesia memiliki sikap politik yang inklusif, mengajak kedua negara yang sedang berkonflik untuk mengurangi ketegangan," ujar Menko Airlangga dikutip wartawan, Sabtu (26/11/2022).
Menko Airlangga menambahkan, kehadiran Presiden Joko Widodo pada Rusia dan Ukraina membuat negara-negara G20 yakin Indonesia serius menangani masalah-masalah global.
"Para negara G20 berkeinginan hadir di KTT karena percaya Indonesia bisa memfasilitasi pertemuan dengan baik negara-negara dunia di tengah konflik Rusia-Ukraina, karena Indonesia punya misi positif untuk sejumlah masalah dunia," tambah Menko Airlangga.
Permasalahan geopolitik yang sedang terjadi di Rusia dan Ukraina menjadi isu yang membuat diskusi menjadi alot. Padahal, Menko Airlangga menegaskan, fokus isu forum KTT G20 adalah ekonomi, bukan politik.
Baca juga: VIDEO Atas Perannya di G20, Jokowi Akan Dianugerahi Global Leadership Awards
"Seluruh negara G20 alot membahas isu geopolitik Rusia-Ukraina, padahal argumen Indonesia adalah G20 adalah forum tertinggi ekonomi, bukan politik. Oleh karena itu, saat ini adalah bagaimana menjaga stabilitas ekonomi, mengingat adanya ancaman resesi global," ujar Menko Airlangga.
Meski begitu, Menko Airlangga optimistis Indonesia memiliki daya tahan ekonomi.
"Kita tahu seluruh negara dunia ekonominya terguncang, namun buktinya saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal tiga mencapai 5,7 persen. Kita optimis punya ketahanan terhadap resesi," imbuh Menko Airlangga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.