Fakta Kelompok Orang Cabut Label Bantuan dari Gereja: Dilakukan Ormas hingga Kata Ridwan Kamil
Video viral pencabutan label bantuan dari gereja oleh sekelompok orang itu ternyata dilakukan oknum ormas. Ridwan Kamil pun juga angkat bicara.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Insiden tidak pantas terjadi kembali terkait gempa di Cianjur.
Setelah sebelumnya penghadangan terhadap mobil relawan, kini ada pencabutan label bantuan dari gereja oleh sekelompok orang.
Peristiwa itu sempat terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Pada video tersebut tampak sekelompok orang mencabut label bantuan korban gempa dari sebuah gereja Reformasi.
Tak hanya satu, ada beberapa label yang dicopot oleh sekelompok orang tersebut.
"Pembongkaran, hancurkan," ujar salah satu orang dari kelompok itu.
Baca juga: Kisah Petugas Medis di RSUD Cimacan, Rawat Ayahnya Sendiri yang Jadi Korban Gempa Cianjur
Video tersebut pun menimbulkan beragam komentar dari warga net atas tindakan sekelompok orang itu.
"Jika keagamaan mengalahkan rasa kemanusiaan.. ada yang salah dalam cara berfikirmu memahami keagamaanmu," ujar akun Instagram bernama @cireboninc.
"Bukannya sadar akan murka Allah tapi malah gini kelakuan.. ini bukan perliaku insan manusia melainkan setan," ujar akun lain @mashbumikresnah 43.
Lalu bagaimanakah fakta terkini terkait viralnya pencopotan label bantuan dari gereja tersebut? Berikut penjelasannya.
Dilakukan oleh Ormas Garis, Sudah Ditindak Polisi
Polres Cianjur sudah menindak sekelompok orang yang mencabut label bantuan dari gereja itu.
Dikutip dari Tribun Jabar, sekelompok orang itu adalah oknum dari ormas bernama Garis.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengatakan oknum tersebut sudah diperiksa dan akan ditindak hukum jika melakukan aksi serupa kembali.
"Sudah diperiksa tadi malang, sudah berjanji tidak akan mengulangi. Kalau terjadi lagi, kita akan proses hukum," ujarnya.
Doni menjelaskan aksi oknum tersebut membuat resah para pengungsi korban gempa Cianjur.
Hal tersebut lantaran masyarakat masih membutuhkan bantuan tersebut untuk bertahan di tenda pengungsian.
Baca juga: Pemerintah Apresiasi Kerja Relawan hingga Petugas Keamanan yang Bantu Korban Gempa Cianjur
Di sisi lain, Doni menegaskan tidak ada pengungsi dan warga Cianjur yang intoleran.
Ia mengatakan para pengungsi terbuka dengan bantuan yang diberikan dari semua kalangan.
"Jadi saya perlu tegaskan dan luruskan jika masyarakat Cianjur, terutama pengungsi tidak intoleran, mereka sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat latar belakang kelompok. Tapi untuk Ormasnya itu jelas intoleran," kata Doni.
Doni juga mengimbau bagi umat Nasrani untuk tidak terprovokasi atas tindakan dari oknum ormas Garis tersebut.
"Kami berharap semua pihak tetap memberikan bantuannya. Karena kejadian tersebut merupakan aksi dari oknum ormas."
"Secara keseluruhan warga Cianjur sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat suku, agama, ras, antar golongan," tegasnya.
Ridwan Kamil Angkat Bicara
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara atas video pencabutan label bantuan dari gereja oleh oknum ormas Garis tersebut.
Dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa gempa di Cianjur dialami oleh semua pihak tanpa melihat golongan.
"Bencana ini datang tidak pilih-pilih pastinya mendampaki semua orang, semua pihak, dan semua golongan di Cianjur tercinta ini," ujarnya dalam caption.
Senada dengan pihak yang mengalami bencana, Ridwan juga mengungkapkan orang-orang yang memberikan bantuan juga berasal dari berbagai latar belakang.
Di sisi lain, Ridwan juga mengomentari pemberian label gereja atas bantuan yang diberikan kepada pengungsi gempa Cianjur.
Baca juga: Erick Thohir Tinjau Posko Kesehatan Gempa Cianjur, Tim Medis BUMN Farmasi Distribusikan Flubio
Ia mengatakan label tersebut merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, pemberian label itu adalah bentuk pertanggungjawaban dari donatur atau pemberi bantuan.
"Berdirinya bendera, spanduk, baliho, stiker, dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggunjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka," kata Ridwan.
Pada akhir tulisannya, Ridwan telah meminta Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana untuk melakukan penyelidikan atas tindakan oknum tersebut agar tidak terulang.
"Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari. Hatur Nuhun," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Hilda Rubiah)
Artikel lain terkait Gempa di Cianjur