Dua Jasad Kru Helikopter Polri yang Jatuh di Belitung Ditemukan Dalam Kondisi Memakai Pelampung
Dua jenazah kru helikopter Polri yang jatuh di perairan Belitung Timur ditemukan dalam kondisi menggunakan pelampung dan memakai seragam.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Saat ini sudah dua jenazah ditemukan tim SAR gabungan terkait jatuhnya helikopter NBO 105 registrasi P-1103 milik Badan Pertahanan dan Keamanan (Baharkam) Polri jatu di perairan Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung.
Adapun dua jenazah yang ditemukan atas nama Bripda Khoirul Anam (mekanik) dan Briptu Lasminto (Co pilot).
Diketahui helikopter tersebut saat jatuh mengangkut 4 polisi.
Sehingga, hanya tinggal dua orang yang belum ditemukan di antaranya AKP Arif Rahman Saleh (capt pilot) dan Aipda Joko M (mekanik).
Jenazah Bripda Khoirul Anam diketahui ditemukan Senin (28/11/2022) pukul 07.58 WIB di Perairan Manggar, Belitung Timur.
Baca juga: Tim Gabungan Pakai Sinyal Ultra Sonik Hingga Jalur Udara Cari Dua Jenazah Kru Helikopter P-1103
Kemudian jenazah Briptu Lasminto ditemukan pukul 09.35 WIB di sekitar Pelabuhan ASDP Manggar.
Jenazah Bripda Anam yang merupakan anggota Baharkam Polri BKO di Polda Kalimantan Tengah ditemukan dalam kondisi utuh dan memakai seragam jenis jumpsuit berwarna biru.
Korban saat ditemukan dalam posisi telungkup dan masih menggunakan pelampung berwarna oranye.
Sementara, jenazah Briptu Lasminto ditemukan dalam kondisi mengapung di permukaan.
Baca juga: Update Helikopter Jatuh di Belitung Timur, Jasad Briptu Lasminto Ditemukan, Kondisi Mengapung
Saat ditemukan jenazah tersebut masih memakai wearpack biru atau seragam Polairud Polri.
Pelampung kuning terlihat masih menempel di leher jasad.
Pada kaki kanan korban juga masih menempel sepatu hitam, sedangkan kaki kiri tanpa menggunakan alas kaki.
Seluruh bagian tubuh korban, sudah memutih.
Sempat Terbang Rendah Sebelum Jatuh
Helikopter yang mengangkut 4 polisi tersebut diketahui hilang kontak Minggu (27/11/2022).
Helikopter tersebut awalnya terbang beriringan dengan helikopter lain, yang sama-sama milik Baharkam Polri.
Helikopter terbang dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dengan tujuan Tanjung Pandan, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Namun beberapa saat kemudian helikopter 105/P-1103 hilang kontak.
Baca juga: Suasana Rumah Duka Bripda Khoirul Anam di Magetan, Korban Helikopter yang Jatuh di Bangka Belitung
Seorang nelayan Belitung Timur Sobri Wassholat (42) mengaku sempat melihat helikopter warna biru terbang rendah.
Sobri melihat helikopter tersebut secara jelas berada di arah depan kapal yang ia gunakan untuk mencari ikan.
Warga Dusun Baru Tengah, RT 12/06 Desa Baru, Kecamatan Manggar, Belitung Timur itu cukup lama melihat helikopter tersebut.
Helikopter itu lepas dari pandangan ketika ia mengangkat jangkar kapal karena hendak buru-buru pulang ketika cuaca buruk.
"Cuaca waktu itu sangat buruk, saya lihat jelas sekali terbangnya rendah dihadapan kapal saya. Terus saya ngangkat jangkar sudah tidak tau lagi," kata Sobri bercerita kepada Posbelitung.co, Senin (28/11/2022).
Sobri tidak mendengar sesuatu yang aneh saat helikopter terbang rendah.
Tidak ada suara ledakan ataupun hantaman besar menuju ke perairan laut.
Baca juga: Fakta-fakta Helikopter Jatuh di Babel: 1 Jasad Ditemukan, AKP Arif Rahman Saleh Masih Hilang
"Tidak ada yang aneh. Ya karena cuaca buruk, jadi aku buru-buru untuk pulang," ucapnya.
Sobri merupakan nelayan yang menemukan tiga kursi biru bertuliskan Polisi Udara di tengah laut Belitung Timur.
Ia menemukan kursi tersebut sekitar tiga mil laut dari Pelabuhan ASDP Manggar.
Ia mengambil kursi itu, lantaran posisinya mengapung sangat dekat dari kapal miliknya.
Sebetulnya masih terdapat berbagai barang lain, namun jangkauan dari kapalnya sangat jauh.
"Jadi saya hanya ambil kursi itu saja, karena kebetulan jangkauannya dekat, mana saya diburu cuaca buruk, jadi langsung pergi. Tapi di belakang saya masih ada kater sekitar empat unit lah," ujarnya.
Sobri semula tidak mengetahui adanya peristiwa helikopter hilang kontak di perairan Belitung Timur.
Ia semula tidak sadar bahwa pada kursi yang diambilnya itu ada tulisan Polisi Udara.
"Sudah ada informasi di grup WA, terus saya ke dapur rumah, lihat kursi itu ada tulisan polisi udara, terus saya kasih informasi," kata Sobri.
Sementara itu, seorang nelayan asal Burung Mandi, menemukan serpihan helikopter Senin (28/11/2022) di perairan Burung Mandi atau sekitar dua mill laut dari perairan Burung Mandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur.
Nelayan bernama Agus itu menemukan dua benda itu sekitar pukul 10.00 WIB.
Benda ini ditemukan mengapung diperairan dan saat itu Agus sedang mencari ikan menggunakan perahu.
Setelah melihat benda itu, warga Desa Burung Mandi tersebut langsung membawa benda ini ke pesisir hingga disimpan di rumahnya.
Ia semula tidak mengetahui benda yang ditemukan itu merupakan serpihan Helikopter.
Apalagi tentang peristiwa kecelakaan Helikopter tersebut.
"Tadi sedang mancing lah, terus lihat benda itu habis itu aku pulang dan saya bawa ke rumah," ucap Agus.
Lantaran mendapat informasi ada kecelakaan Helikopter, kemudian Agus menghubungi rekannya Ayan.
Kemudian Ayan menghubungi Tim SAR Gabungan untuk memberikan informasi tersebut.
Setelah itu, Ayan membawa benda itu ke Posko SAR Gabungan di pesisir Pantai Burung Mandi.
"Tadi sebetulnya banyak serpihan itu, tapi tidak tau di ambil oleh nelayan lain atau tidak. Jadi serpihan itu sempat dibawa kerumah Agus, terus saya ambil lagi barusan," kata Ayan.
Terpisah, seorang nelayan yang juga Linmas Desa Buku Limau, Paladeho, menemukan serpihan besar yang merupakan bagian badan helikopter.
Dia menemukan serpihan itu saat sedang memancing di sekitar Pulau Siadong.
Dia mengaku memang sekalian ingin membantu mencari puing-puing helikopter yang jatuh di Perairan Pulau Buku Limau, Manggar.
"Jaraknya sekitar dua mil dari Pulau Siadong. Alhamdulillah kami bisa ikut bantu dan menemukan serpihan badan helikopter yang jatuh kemarin," kata dia kepada Posbelitung.co, Selasa (29/11/2022).
Selain serpihan itu, lanjut dia, masih banyak serpihan lain yang tidak diambilnya karena berukuran kecil.
Saat ini serpihan itu masih ada di rumahnya.
Dia sendiri mengatakan sudah mengabari Bhabinkamtibmas desanya untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan Tim SAR Gabungan sebagai petunjuk selanjutnya.
Begitu juga dengan kru KRI Siwar 646 milik TNI-AL, Selasa (29/11/2022) menemukan beberapa puing ataupun objek yang mengapung di perairan Utara Belitung Timur.
Puing-puing itu ditemukan dalam kondisi mengapung.
Puing itu diduga ada hubungan dengan Helikopter milik Baharkam Polri yang jatuh.
Benda yang ditemukan itu berupa selang AC, sepatu coklat, dan satu sterofoam lunak yang sudah terpotong.
Awalnya benda dilihat oleh kru KRI Siwar.
Setelah melihat benda itu mengapung, satu unit sekoci diturunkan untuk mengambil barang tersebut.
Hingga kini benda-benda tersebut kini dikumpulkan di KRI Siwar, untuk selanjutnya dibawa ke posko SAR gabungan di pesisir Pantai Burung Mandi.
Diduga akibat cuaca buruk
Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto menduga jatuhnya helikopter P-1103 karena mengalami cuaca buruk saat melintas di perairan Manggar.
Hingga saat ini menurutnya tim gabungan masih melakukan operasi pencarian yang dipimpin langsung oleh dirinya.
"Dengan temuan itu dapat disimpulkan pesawat Heli P 1103 jatuh karena cuaca di perairan Manggar. Saat ini Tim SAR Pol Airud, Basarnas, TNI AU dan Polda Babel telah melakukan operasi pencarian," katanya. (Posbelitung.co/Riki Pratama/ Disa Aryandi/ Novita CC/ Tribunnews.com/ Igman)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.