Bharada E Ungkap Detik-detik Dirinya Diperintah Ferdy Sambo Untuk Eksekusi Brigadir J
Richard Eliezer atau Bharada E mengungkap detik detik dirinya diminta mengeksekusi Brigadir Novriansyah Joshua atau Brigadir J di kediaman Ferdy Sambo
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
Lanjut Richard, pada saat di lokasi tersebut ia mengatakan mulai merasa ketakutan dan memiliki firasat bahwa kejadian pembunuhan itu benar akan terjadi.
Baca juga: Begini Doa Bharada Richard Sebelum Tembak Yosua: Tuhan, Kalau Bisa Ubah Pikiran Pak Sambo
"Saya langsung rada takut pada saat itu yang mulia. Saya naik lantai 2 kan ada tembusan kamar, dalam pikiran saya 'wah sudah mau terjadi nih'," ungkap Richard kepada Hakim.
Karena ketakutannya itu, ia pun mengaku sempat berdoa terlebih dahulu di kamar lantai 2 tersebut.
Selesai berdoa Richard mengaku sempat terdiam dan tak lama kemudian mendengar suara di lantai bawah.
"Saya turun ke bawah, sampai di ujung tangga saudara FS disitu dia sudah memakai sarung tangan Yang Mulia. Sarung tangan karet warna hitam," ujar Richard.
"Dia (Sambo) tanya ke saya. 'Sudah kau isi senjata mu'? 'Siap belum' saya jawab. 'Kau isi'. Isi itu artinya kokang yang mulia," kata Richard menirukan ucapan Ferdy Sambo.
Mendengar pernyataan Richard itu, kemudian Hakim menanyakan kepada Richard mengenai siapa saja di lokasi itu selain dirinya dan Sambo.
"Pada saat saudara bertemu dengan FS, dibawah ada siapa saja?," ucap Hakim.
"Pak FS saja," jawab Richard.
"Sudara Kuat dan Ricky," tanya Hakim lagi.
"Saya tidak lihat Yang Mulia," saut Richard.
Kemudian Richard pun melanjutkan keterangannga dengan menyebut bahwa Ferdy Sambo memerintahkan dirinya mengisi senjatanya dengan peluru.
"Lalu pak FS bilang 'isi senjatamu', saya keluarkan, saya kokang senjata saya, saya taro lagi di pinggang baru saya ke samping meja Yang Mulia," kata Richard.
Tak lama berselang, kemudian Ferdy Sambo disebut menarik leher Brigadir J untuk kemudian disuruh berlutut di hadapan Sambo.
Baca juga: Perintah Ferdy Sambo ke Richard: Nanti Kamu Tembak Dia, Kalau Saya Enggak Ada yang Bela Nanti
"Sini kamu' langsung pegang leher ' berlutut kamu di depan saya, berlutut kamu, berlutut' disuruh berlutut yang mulia," ungkap Richard.
"Terus melirik saya 'woy kau tembak, kau tembak cepat, cepat kau tembak' saya langsung keluarkan senjata, langsung saya tembak Yang Mulia," ucap Richard Eliezer.