Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Gempa M 6,1 di Garut: Dirasakan 4-5 Detik, Longsor 3 Titik, Aliran Listrik Terganggu

Fakta-fakta gempabumi Magnitudo 6,1 di Kabupaten Garut, Jawa Barat Sabtu (3/12/2022), dirasakan 4-5 detik hingga 3 lokasi longsor.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Fakta-fakta Gempa M 6,1 di Garut: Dirasakan 4-5 Detik, Longsor 3 Titik, Aliran Listrik Terganggu
Tribunjabar.id/Firman Suryaman
Petugas BPBD Kota Tasikmalaya, A Maulana, mengecek kerusakan rumah milil nenek Asih (70) di Cihideung akibat dampak gempa Garut magnitudo 6,4, Sabtu (3/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Fakta-fakta gempabumi Magnitudo 6,1 di Kabupaten Garut, Jawa Barat Sabtu (3/12/2022).

Dikutip dari TribunJabar.id, sebelumnya, data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan guncangan gempa bermagnitudo 6,4.

Namun BMKG mengonfirmasi ulang dan mengoreksi kekuatan gempa menjadi 6,1 Skala Magnitudo.

Gempa bumi yang terjadi pada pukul 16:49 WIB ini berpusat di 7.51 LS dan 107.52 BT pada kedalaman 109 kilometer.

Adapun fakta-fakta yang dirangkum Tribunnews.com terkait gempa bumi Magnitudo 6,1 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, adalah sebagai berikut.

Baca juga: Gempa Garut Dirasakan 5 Detik, Penyebab Gempa, Dampak Kerusakan di Sejumlah Wilayah & Korban Luka

Dirasakan 4-5 Detik

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengonfirmasi bahwa gempabumi itu dirasakan cukup kuat.

Adapun durasi gempa kurang lebih dirasakan selama 4-5 detik.

Berita Rekomendasi

Getaran gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah, yaitu Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung.

“Dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung,” jelas Suharyanto.

Bangunan Rusak dan Korban Luka

Data dari Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, setidaknya ada sebanyak empat rumah rusak akibat gempa ini.

Tak hanya itu, dan satu unit sekolah juga mengalami kerusakan.

“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut dan 1 unit sekolah, SDN Jatiwanti 1 juga rusak," lanjut Suharyanto.

Adapun korban luka-luka dalam gempabumi ini ditemukan ada satu orang.

Korban tersebut adalah warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi.

Saat ini yang bersangkutan telah dibawa ke Puskesmas terdekat.

Baca juga: UPDATE Gempa di Garut: 3 Desa di Kecamatan Talegong Longsor, Sejumlah Rumah & Bangunan Rusak

Tak Ada Korban Meninggal

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

"Dari laporan dari para camat dan kepala desa khususnya wilayah selatan yang dekat dengan laut, alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Rudy dikutip dari Tribunjabar.id.

Untuk mengantisipasi adanya gempa susulan, pihaknya telah menyediakan posko-posko pengungsian.

"Di beberapa wilayah sudah berdiri pos-pos yang bisa digunakan dalam keadaan darurat, seperti sekolah maupun tempat ibadah, hal tersebut sudah dibuat dalam sistem mitigasi bencana desa," lanjut Rudy.

Longsor 3 Desa

Longsor terjadi di tiga desa, yaitu Desa Sukamulya, Desa Selaawi, dan Desa Sukalaksana.

Adapun penyebab longsor tidak hanya karena gempa, tapi juga karena hujan deras.

"Longsor terjadi setelah gempabumi, saat kejadian juga hujan deras turun di wilayah Talegong," ujar Sekretaris Camat Talegong, Wiati Kartini saat dihubungi Tribunjabar.id.

Wiati menuturkan, di Kampung Cipasang dan Cibungur Desa Sukamulya, titik longsor membahayakan 2 rumah dan madrasah.

"Untuk di Desa Selaawi terjadi kerusakan dua bangunan yaitu rumah kepada desa dan madrasah tepatnya di Kampung Ciurug."

"Fasilitas umum yang terdampak yaitu satu madrasah rusak ringan dan dua titik TPT di Jalan provinsi lama ambruk," ucap Wiati.

Baca juga: BNPB: Satu Warga Luka Ringan, 4 Rumah, dan 1 Sekolah Rusak Akibat Gempa di Garut

Aliran Listrik Terganggu

Akibat gempa ini, terjadi longsor di sejumlah wilayah di selatan Garut hingga menyebabkan aliran listrik terganggu.

Yakni di wilayah Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal ini karena pohon-pohon ambrik dan merusak jaringan listrik di wilayah Kecamatan Talegong.

Dikutip dari TribunJabar.id, longsoran akibat gempa Garut tersebut menyebabkan jaringan SUTM di Desa Sukalaksana, Kecamatan Talegong terputus.

Hingga membuat sejumlah wilayah mengalami mati lampu sementara. 

Koordinator lapangan PLN ULP Pameungpeuk, Apip mengatakan ada empat gardu yang sedang dalam penanganan.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJabar.id/Ravianto/Sidqi Al Ghifari)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas