Si Cantik Diduga Dekat dengan Sambo, Kamaruddin Simanjuntak: Berseragam Cokelat dan Piala Bergilir
Kuasa hukum pihak Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengatakan sosok si cantik yang diduga dekat dengan Ferdy Sambo.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kamaruddin Simanjuntak ikut menanggapi soal wanita misterius menangis di rumah Ferdy Sambo.
Sebelumnya, Bharada Eliezer (Bharada E) mengatakan ada sosok wanita menangis keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.
Adanya kesaksian itu, sejumlah pihak berkomentar, termasuk Kamaruddin Simanjuntak yang mengorelasikan dengan keterangannya beberapa waktu lalu soal 'si cantik'.
Kamaruddin menyebut wanita menangis yang ada di rumah Sambo itu adalah 'si cantik' yang disebutnya.
Dirinya juga mengatakan selain yang menangis di rumah Sambo, si cantik yang dimaksud juga wanita berseragam cokelat.
Baca juga: Populer Nasional: Sosok Wanita yang Menangis di Rumah Ferdy Sambo | Kapolri Dampingi KSAL Yudo
Kamaruddin juga menyebut si cantik sebagai 'piala bergilir'.
"Salah satu, salah satunya itu adalah yang piala bergilir, yang wanita cokelat itu, satu lagi yang nangis di rumah Bangka," kata Kamaruddin Simanjuntak, dilansir TribunnewsBogor.com.
Kemudian, Kamaruddin Simanjuntak pun menegaskan jika si cantik yang ia maksud ini, yang diduga dekat dengan Ferdy Sambo, ada lebih dari satu orang.
"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam cokelat itu yang disebut piala bergilir, yang menginformasikan ke saya orang intelejen saya jenderal juga dari Akpol 87," kata dia.
Kamaruddin Simanjuntak menyebut bahwa wanita yang menangis itu adalah sosok yang selama ini ia sebut sebagai Si Cantik.
Bahkan menurut dia, kejadian di rumah Jalan Bangka itu menjadi pemicu dendam bagi Ferdy Sambo kepada Brigadir J.
Sejak kejadian itu kata Kamaruddin, Brigadir J kerap mendapat ancaman.
"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yosua karena Yosua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu si cantik itu, ketika mereka cari-cari sampai pakai senjata laras panjang di daerah Kemang itu," tutur Kamaruddin.
"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya, salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini (si cantik). Padahal namanya ajudan diperintah-perintah kan oleh PC ya tentu dia mengikut," ungkapnya.
Menurut Kamaruddin, dari kejadian itu akhirnya berlanjut pada pembunuhan Brigadir J.
Bharada E: Ada Sosok Wanita Lain Menangis di Rumah Ferdy Sambo, Kendarai Pajero Hitam
Bharada E mengungkapkan soal kesaksiannya melihat pertengkaran Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.
Hal tersebut diungkapkan Bharada E saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J di PN Jaksel, Rabu (30/11/2022).
Bharada E mengungkap kejadian Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi bertengkar itu ada di rumah Saguling.
"Pada saat di Saguling itu ada kejadian Yang Mulia, jadi saya lagi di rumah, Matius (Bripka Matius Marey) juga di rumah tiba-tiba ibu turun, Almarhum pertama duluan turun dari lantai dua bawa senjata, langsung taruh di dalam mobil," kata Bharada E.
Lantas setelah itu, Putri Candrawathi memanggil 3 ajudannya tersebut, yakni Bharada E, Bripka Matius, dan Brigadir J, untuk diajak pergi.
"Kami kemudian jalan Yang Mulia ke arah Kemang, tapi belum ke kediaman," katanya lagi.
Bharada E sempat bertanya-tanya, Putri Candrawathi akan mengajak pergi kemana, lantas Bharada E bertanya melalui Handy Talky (HT).
Bharada E sempat bertanya beberapa kali ke Almarhum Brigadir J.
"Bang izin ini mau ke mana saya bertanya beberapa kali," tanya Bharada E, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
"Udah Chad ikut saja dulu," jawab Brigadir J.
Bharada E kemudian mengatakan, mereka berempat melakukan perjalanan, berputar-putar di area Kemang.
Bharada E masih tidak mengetahui tujuan perjalanan mereka, hingga akhirnya sampai di kediaman Ferdy Sambo di Jl Bangka.
"Saat mampir di kediaman Jl Bangka, Ibu turun dan saya melihat ibu dalam kondisi marah, saya juga tidak berani menanyakan ," katanya.
Saat itu Bharada E juga melihat anak perempuan Ferdy Sambo.
Beberapa saat kemudian Brigadir J memerintah Bharada E untuk memarkirkan mobil di belakang rumah.
Baca juga: Soal Wanita Menangis di Rumah Ferdy Sambo, LPSK Klaim Bharada E Jujur, Pihak FS Sebut Hanya Karangan
Sekitar 30 menit setelahnya, Ferdy Sambo pun datang bersama sang ajudan, Adzan Romer dan Bharada Sadam.
Tampak Ferdy Sambo, disebut Bharada E, terlihat marah-marah dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Habis itu Almarhum (Brigadir J) bilang nanti ada Pak Eben yang mau datang, Eben adalah rekannya." kata Bharada E.
Lantaran Bharada E di belakang sehingga dirinya tak mengetahui kedatangan Eben, rekan Ferdy Sambo, dan tidak tahu Eben datang dengan siapa.
"Tiba-tiba Almarhum (Brigadir J) bilang tidak ada selain kami berdua (Brigadir J dan Bripka Matius) mang ada di dalam area rumah Bangka, semua menunggu di luar," katanya.
Jadi Bharada E berjaga di pintu depan rumah, bersama dua orang lainnya.
Dirinya tidak mengetahui ada kejadian apa di dalam rumah tersebut.
Namun beberapa saat kemudian, Bharada E melihat ada seseorang mengetuk pagar rumah dari dalam, dan bermaksud akan keluar rumah.
"Dia ketok dari dalam rumah kemudian setelah itu pagar dibuka, tiba-tiba saya melihat perempuan, saya tidak kenal, menangis," kata Bharada E.
Baca juga: Kamaruddin Sebut Ferdy Sambo Musuhi Brigadir J karena Wanita Misterius yang Menangis di Rumah Bangka
"Saya melihat di dalam rumah ada Pak Eben, kemudian perempuan itu rupanya ingin mencari drivernya," lanjutnya.
Kemudian Bharada E membantu mencarikan driver si perempuan tersebut.
"Kemudian saya panggil drivernya, mobil Pajero hitam kalau tidak salah, kemudian perempuan itu naik langsung pulang," kata Bharada E.
Lantas setelah kejadian tersebut, Ferdy Sambo menurut Bharada E sudah lebih sering di rumah Saguling, tidak di Jl Bangka.