Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Dusun di Kecamatan Pronojiwo Tertimbun Material Vulkanik Akibat Awan Panas Guguran Gunung Semeru

Material vulkanik awan panas guguran Gunung Semeru sebabkan Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh dan Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang Tertimbun

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
zoom-in 2 Dusun di Kecamatan Pronojiwo Tertimbun Material Vulkanik Akibat Awan Panas Guguran Gunung Semeru
tribunjatim.com/M Erwin Wicaksono
Guguran material vulkanis masih begitu membara di Dusun Kajar Kuning Desa Sumberwuluh, Kecamata Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Minggu (4/11/2022) petang, usai terdampak awan panas guguran Gunung Semeru 

TRIBUNNEWS.COM - Dua dusun di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.

Material vulkanik ini masuk ke pemukiman karena terbawa awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.

Sebagaimana diketahui, Gunung Semeru erupsi pada Minggu (4/12/2022) kemarin.

Dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), material vulkanik awan panas guguran Gunung Semeru ini menyebabkan Dusun Kajar Kuning, Desa Sumber Wuluh dan Dusun Curah Kobokan, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.

Bahkan, akses jalan menuju Dusun Curah Kobokan juga tertutup material panas Gunung Semeru.

Selain Kecamatan Pronojiwo, beberapa kecamatan lain juga dikabarkan terdampak dalam kategori ringan.

"Sementara ada empat Kecamatan yang terdampak Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Rowo Kangkung, Kecamatan Candipuro dan Kecamatan Pasirian."

Berita Rekomendasi

"Sementara yang terdaftar (terdampak) desanya ada 7 Desa," jelas Kepala BNPB Letjen Suharyanto dikutip dari Kompas Tv.

Baca juga: Hujan Abu Semeru sampai ke Malang, Ribuan Orang Mengungsi, Fatini hanya Bawa Dompet

Saat ini petugas gabungan TNI Polri dan BPBD sedang melakukan evakuasi warga beserta sejumlah barang lain yang masih bisa diselamatkan.

Sementara itu, terkait adanya pengungsi, Suharyanto memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.

Saat ini kebutuhan logistik dan yang lainnya seperti selimut dan tempat menginap, masih dalam kategori cukup.

"Karena ini pengungsinya tidak terlalu banyak, tidak perlu dibangun tenda-tenda seperti di Cianjur begitu."

"Mungkin dengan menggunakan fasilitas seperti balai desa, pendopo, kantor kecamatan ini sudah bisa menampung seluruh pengungsi."

"Apalagi pengungsi-pengungsi juga secara berangsur-angsur kembali ke tempatnya masing-masing," jelas Suharyanto.

Pihaknya memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi akan terus terpenuhi sampai status tanggap daruratnya berakhir.

Warga mengungsi sementara di Balai Desa Candipuro pascaletusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu. AFP/JUNI KRISWANTO
Warga mengungsi sementara di Balai Desa Candipuro pascaletusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Gunung Semeru kembali bererupsi setelah mengalami erupsi besar pada 2021 lalu. AFP/JUNI KRISWANTO (AFP/JUNI KRISWANTO)

Baca juga: Bukan Meletus di Laut, Pakar ITS Sebut Erupsi Semeru Mustahil Picu Tsunami di Jepang

Aktivitas Semeru

Sebagaimana diketahui, pada Minggu (4/12/2022) Gunung Semeru kembali tunjukan aktivitasnya.

Peristiwa ini tepat satu tahun yang lalu pasca bencara erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021. 

Mengutip Kompas.com, erupsi Semeru terjadi sejak pukul 02.56 WIB.

Erupsi Semeru kali ini, meluncurkan kolom abu berwarna kelabu dari puncak kawah.

Adapun intensitasnya masuk dalam kategori sedang hingga tebal setinggi 1,5 kilometer dari puncak kawah.

Awan panas guguran (APG) pun meluncur dari puncak kawah Jonggring Saloko sejauh 7 kilometer ke arah tenggara dan selatan.

Baca juga: Guguran Awan Panas Erupsi Gunung Semeru Mengarah ke Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo

"APG yang turun ber-amak (amplitudo maksimal) 35 mm dan masih berlangsung," tulis Mukdas Sofian dalam rilis resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Data Seismograf, terjadi delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 18-22 mm, berdurasi 65-120 detik.

Mengutip TribunJatim.com, Kepala Pos Pantau Semeru Liswanto mengatakan erupsi berupa guguran awan panas mengarah dua kecamatan.

Yakni ke sisi Kobokan, Kecamatan Candipuro dan sisi Lanang, Kecamatan Pronojiwo.

Data menunjukan aktivitas Gunung Semeru terus mengalami fluktuasi sejak Jumat (2/12/2022).

Pada Jumat lalu, sekitar pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat 19 gempa letusan kecil yang terdeteksi seismograf petugas pos pantau.

Adapun aktivitas gunung berupa asap dari kawah berwarna putih kelabu setinggi lebih dari sekitar 400 meter mengarah ke timur laut.

Perkembangan dan Status Semeru

Melansir vsi.esdm.go.id, berikut perkembangan terakhir aktivitas Gunung Api Semeru yang didata dari 1 November 2022 hingga 2 Desember 2022 pukul 24.00 WIB sebagai berikut :

1. Terjadi letusan abu dengan rata-rata 88 kali erupsi per hari.

Awan panas guguran terjadi 2 kali dengan jarak luncur maksimal mencapai 4.5 km dari puncak.

Asap kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50 – 1500 meter dari puncak.

2. Aktivitas kegempaan terekam 2919 kali Gempa Letusan, 2 kali Gempa Awan Panas, 81 Gempa Guguran, dan 137 kali Gempa Hembusan.

Baca juga: Pagi Ini Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Kolom Abu Membumbung 600 Meter

Hal ini menunjukkan aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan material dari pusat erupsi.

Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru.

3. Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi (peningkatan tekanan) yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.

Pemantauan area panas (hotspot) menunjukkan adanya anomali thermal sekitar 12 Mw di sekitar area kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawah Gunung Api Semeru.

4. Mengingat kegiatan Gunung Api Semeru masih tinggi dan serta masih berpotensi terjadinya awanpanas guguran serta aliran lava, maka Badan Geologi menyatakan tingkat aktivitas Gunung Semeru masih berada pada Level III (SIAGA) hingga 2 Desember 2022.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi Status Siaga Level III, Masyarakat Lereng Diminta Waspada Banjir Lahar 

Lebih lanjut, karakter Erupsi Gunung Semeru saat ini berupa erupsi eksplosif yang berselang seling dengan erupsi efusif.

Letusan abu bertipe vulcanian terjadi setiap hari, bahkan terkadang disertai guguran lava serta awan panas guguran.

Aliran awan panas guguran tersebut mengarah ke bukaan kawah sebelah tenggara.

Adapun di antaranya mengarah ke hulu Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar. Tingkat aktivitas Gunung Api Semeru pada saat ini adalah Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJatim.com/Erwin Wicaksono(Kompas.com/Miftahul Huda)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas