Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Bandung, Menag Yaqut: Agama Bukan Dalih untuk Lakukan Kekerasan

Menurut Yaqut aksi yang dilakukan Agus Sujatno alias Agus Muslim, eks narapidana kasus terorisme bom Cicendo itu, jelas merugikan banyak pihak. 

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Bandung, Menag Yaqut: Agama Bukan Dalih untuk Lakukan Kekerasan
Tim Media Center Haji 2002
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas tiba di Tanah Suci, Arab Saudi, Senin (4/7/2022) pukul 01.09 waktu Arab Saudi - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas prihatin atas peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas prihatin atas peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

Ia juga menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa ini, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan anggota keluarganya.

"Kami menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian di Polsek Astana Anyar ini karena telah menimbulkan banyak korban, kerusakan bahkan ketakutan," kata Yaqut dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, aksi yang dilakukan Agus Sujatno alias Agus Muslim, eks narapidana kasus terorisme bom Cicendo itu merugikan banyak pihak. 

Tidak hanya keributan, ketegangan dan kekhawatiran, peristiwa ini bahkan menyebabkan hilangnya nyawa satu anggota kepolisian.

"Jelas sekali aksi bom bunuh diri itu bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan."

"Bom Astana Anyar bukti aksi kekerasan selalu rugikan banyak pihak," ujar Yaqut.

Baca juga: 10.800 Personel TNI/Polri Amankan Pernikahan Kaesang-Erina, Tidak Terpengaruh Bom di Bandung

BERITA REKOMENDASI

Sebagaimana diketahui, akibat peristiwa ini, 10 anggota kepolisian mengalami luka-luka.

Seorang warga juga dilaporkan mengalami luka karena terkena serpihan bom yang meledak saat apel pagi anggota Polsek Astanaanyar tersebut.

Dari ke-10 anggota tersebut, satu di antaranya akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan dokter.

Baca juga: BNPT Telusuri Jaringan Agus Sujatno Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Yaqut juga mengutuk keras ulah sebagian orang maupun kelompok yang masih menggunakan cara-cara kekerasan untuk menyampaikan perbedaan pandangannya.

Cara ini bertentangan dengan ajaran agama mana pun.

"Untuk itu kami mendorong terutama kepada tokoh-tokoh agama untuk tidak lelah membangun komunikasi yang baik dengan umatnya dalam kerangka mencari solusi terbaik."

"Agama harus dijadikan inspirasi dan solusi atas kehidupan ini, bukan dalih untuk melakukan kekerasan," tegas Yaqut.

Baca juga: BNPT Telusuri Jaringan Agus Sujatno Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Usut Tuntas

Menyikapi hal ini, Yaqut mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang bergerak cepat dengan datang langsung ke lokasi sesaat setelah kejadian ini terjadi.

Apalagi polisi cepat dalam mengungkap pelaku bom bunuh diri yang menggugurkan satu anggota kepolisian ini.

"Kami mendukung langkah Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini dengan mendalami kemungkinan ada pelaku lainnya," kata Yaqut.

Sebagaimana diketahui, kurang dari 24 jam, polisis telah menemukan identitas pelaku bom bunuh diri ini.

Dari penelusuran sidik jari dan wajah (face recognition), pelaku diketahui bernama Agus Sujatno dan berafiliasi dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung.

Baca juga: Tampang Pelaku Bom Polsek Astana Anyar, Aksinya Mirip Jaringan Anggota ISIS

Wali Kota Bandung Minta Warga Tenang

Tak hanya Menag Yaqut, Wali Kota Bandung, Yana Mulyana juga sangat menyesalkan peristiwa ini bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022) kemarin.

"Saya sangat mengutuk keras kejadian ini. Kejadian ini tentu tidak dibenarkan oleh hukum atau agama, apa pun alasannya," ungkap Yana dikutip dari TribunJabar.id.

Merespon peristiwa ini, Yana Mulyana mengimbau agar masyarakat tetap tenang.

Pasalnya, tujuan utama ledakan ini dilakukan adalah untuk meneror dan membuat takut masyarakat.

"Masyarakat tidak usah resah dan takut karena keresahan itu yang diharapkan pelaku."

"Kita sama-sama jaga Kota Bandung untuk tetap kondusif," kata Yana.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fahdi Fahlevi)(TribunJabar.id/Tiah SM)(Kompas.com/ Vitorio Mantalean)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas