Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen Kemenag Menilai Pelaku Bom Bunuh Diri Telah Mengabaikan Martabat Kemanusiaan

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali menilai perilaku beberapa orang atau kelompok radikal telah mengabaikan martabat kemanusiaan.

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Sekjen Kemenag Menilai Pelaku Bom Bunuh Diri Telah Mengabaikan Martabat Kemanusiaan
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Petugas kepolisian melakukan penutupan ruas jalan dan pengamanan sekitar lokasi ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Peristiwa ledakan bom yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar sekitar pukul 08.20 WIB tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka. Korban meninggal dunia yakni seorang pelaku pembawa bom dan seorang petugas Mapolsek Astana Anyar, sedangkan korban luka-luka adalah enam petugas mapolsek dan seorang warga. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali menilai perilaku beberapa orang atau kelompok radikal telah mengabaikan martabat kemanusiaan.

Ali mencontohkan seperti kejadian beberapa hari lalu di Bandung. Dinilai telah mengabaikan martabat kemanusiaan.

Baca juga: Dua Polisi Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar masih Dirawat di RS




"Ekstrimis seperti bom bunuh diri yang terjadi beberapa hari di Bandung punya pikiran cara pandang sikap dan perilaku yang mengabaikan martabat kemanusiaan," kata Nizar Ali dalam sambutan daring pada Media Gathering Berspektif Moderasi Beragama di Megamendung, Bogor, Jumat (9/12/2022) malam.

Kemudian dikatakan Ali perilaku tidak bermartabat tersebut tidak ada di agama apa pun.

"Kita tahu dalam agama manapun pasti akan mengajarkan memanusiakan manusia," tambahnya.

Baca juga: Soal Bom Polsek Astana Anyar: Kata Abu Bakar Baasyir hingga Jenazah Pelaku Sempat Ditolak Keluarga

Lalu dikatakan Ali seseorang yang melakukan upaya bunuh diri cara berpikirnya harus diluruskan.

BERITA TERKAIT

"Jadi tidak ada orang bunuh diri kepentingannya untuk membunuh orang lain karena menurut saya mindset cara pandang yang perlu diluruskan salah satunya dengan moderasi keagamaan humanis," sambungnya.

Pengguna jalan melintasi sejumlah karangan bunga di depan Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Karangan bunga kiriman dari berbagai elemen masyarakat tersebut sebagai bentuk turut berduka cita atas wafatnya Aiptu Anumerta Sofyan dan dukungan untuk Polri dalam memberantas radikalisme dan terorisme, pascaledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar pada Rabu, 7 Desember 2022. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Pengguna jalan melintasi sejumlah karangan bunga di depan Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/12/2022). Karangan bunga kiriman dari berbagai elemen masyarakat tersebut sebagai bentuk turut berduka cita atas wafatnya Aiptu Anumerta Sofyan dan dukungan untuk Polri dalam memberantas radikalisme dan terorisme, pascaledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar pada Rabu, 7 Desember 2022. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI)

Ali menuturkan moderasi keagamaan humanis merupakan gerakan masif Kementerian Keagamaan untuk mencerdaskan pola pikir masyarakat.

"Sehingga nanti pola pikir dan cara pandang sikap masyarakat itu bisa moderat," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas